Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menjelaskan, minat investasi dari produsen mie Jepang tersebut cukup menarik. Sebab, selama ini, perusahaan Jepang yang masuk ke Indonesia mayoritas berkecimpung di sektor industri otomotif dan komponen elektronik.
"Ini menunjukkan minat investasi mereka semakin beragam. Pastilah ini positif bagi kita (perekonomian Indonesia)," jelasnya di Jakarta, Rabu (9/3).
Namun, Franky belum dapat menyebutkan berapa komitmen investasi untuk produk mie dari produsen Jepang. Dari laporan kantor perwakilan BKPM di Jepang, saat ini banyak perusahaan mulai mempertimbangkan masuk ke Indonesia setelah melihat banyaknya restoran maupun convenience store asal negara itu di Indonesia. Dia berharap, investor tersebut dapat memenuhi persyaratan administrasi sebelum perusahaan pangan di Indonesia berproduksi.
"Mereka sudah memiliki pasar segmented sebagai modal untuk menjual produk mereka. Kita akan kawal," beber Franky.
Diketahui, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada 2015 mengalami peningkatan sebesar 6 persen dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang tercatat sebesar USD 2,87 miliar dengan total proyek 2.030 proyek yang menyerap 115.400 tenaga kerja. Sedangkan untuk komitmen investasi Jepang di 2015 nilainya mencapai USD 8,1 miliar atau meningkat 95 persen.
[wah]
BERITA TERKAIT: