Sistem Distribusi Pupuk Bersubsidi Belum Tertata Baik!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Rabu, 24 Februari 2016, 00:44 WIB
Sistem Distribusi Pupuk Bersubsidi Belum Tertata Baik<i>!</i>
ilustrasi/net
rmol news logo . Jatah pupuk bersubsidi yang diberikan Pemda kepada koperasi terlalu kecil dibandingkan swasta. Tak heran bila koperasi sulit bersaing dengan swasta untuk mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi.

"Padahal koperasi sebenarnya punya kemampuan untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi yang lebih besar, baik secara finansial maupun operasional penyalurannya," tegas Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Wayan Dipta, saat meninjau KUD Karya Nyata, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, NTB (Selasa, 22/2).

KUD Karya Nyata merupakan salah satu distributor pupuk bersubsidi di NTB. KUD ini mendistribusikan untuk wilayah kecamatan Wanasaba dan Suralaga.

Wayan juga mengatakan sistem distribusi pupuk bersubsidi juga belum tertata baik.  Saat ini distribusi pupuk bersubsidi urea dan non urea dalam satu rayon tidak dilayani satu distributor.

"Dua distributor menyalurkan pupuk jenis urea dan non urea dalam satu wilayah. Seharusnya distribusi dua jenis pupuk tersebut bisa dilayani oleh satu distributor. Ini berimbas kepada petani karena kebutuhannya tidak dipenuhi pada saat bersamaan," tegas Wayan

Dia menegaskan pihaknya sudah mengajukan protes karena pola distribusi tersebut tidak efisien. Padahal semestinya penyaluran pupuk urea dan non urea bergandengan. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA