"Sangat disayangkan pengelolaan yang buruk dan salah urus selama ini menyebabkan banyak BUMN yang merugi dan menjadi beban negara. Kita bisa lihat heboh di media mengenai pengelolaan lahan Hotel Indonesia dan Grand Indonesia oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dengan PT Cipta Karya Bumi Indah (CKBI) dan PT Grand Indonesia (GI) dengan cara Built Oparate Tranfers (BOT) pada 13 Mei 2004 yang berpotensi merugikan Negara triliunan rupiah," kata Sekjen Seknas Jokowi, Osmar Tanjung, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis,4/2).
Dalam pandangan Osmar, BOT antara HIN dan PT CKBI ini merupakan contoh pengelolaan yang tidak
transparan, terburu-buru dalam pengambilan keputusan dan melanggar perjanjian yang menjadi sumber pemicu kerugian secara jamak di BUMN. Karena itu, Menteri BUMN Rini Soemarno harus mengambil langkah-langkah taktis dan strategis untuk mengamputasi penyakit kronis di BUMN tersebut.
"Karena sudah jelas ada pola bagaimana BUMN selama ini. Maka sebagai perempuan pekerja keras, Rini Soemarno sudah saatnya mendorong penyelesaian masalah BUMN secara hukum karena sudah terhendus permufakatan jahat dalam menggrogoti BUMN. Kalau kata Tan Malaka. jangan pernah berunding dengan maling yg menjarah rumah kita," tegas Osmar.
Osmar menambahkan bahwa Rini Soemarno harus membersihkan direktur dan komisaris yang tidak bermental Nawacita, atau bahkan menjadi begal nawacita. Rini Soemarno juga harus memimpin, berani dan istikhomah untuk membersihkan, menyehatkan, mengubah wajah BUMN menjadi lokomotif sekaligus menjadi benteng ekonomi yang memberi kesejahteraan rakyat.
[ysa]
BERITA TERKAIT: