Untuk Bangun Desa, Butuh Penyambung Lidah Masyarakat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Sabtu, 30 Januari 2016, 01:44 WIB
Untuk Bangun Desa, Butuh Penyambung Lidah Masyarakat
marwan jafar/net
rmol news logo . Demi mendorong percepatan pembangunan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyatakan peran penting lembaga sebagai corong di tengah masyarakat, yang bertindak sebagai pencurah gagasan serta pemikiran dalam pembangunan desa.

Menteri Desa Marwan Jafar mengakui bahwa hal ini merupakan upaya dalam rangka mencapai kesejahteraan desa secara berkelanjutan. Kata marwan, untuk menuju pada sebuah desa yang berdikari, mencapai kesejahteraan yang berkesinambungan, tentu bukan hal yang mudah. Diperlukan banyak pemikiran dan gagasan serta keterlibatan dari semua pihak masyarakat.

"Baik itu lembaga desa, organisasi serta kerjasama dengan lembaga-lembaga di perguruan tinggi," kata Marwan dalam keterangan beberapa waktu lalu (Jumat, 29/1).

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan, lembaga-lembaga, baik yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, maupun langsung bersentuhan dengan masyarakat desa, menurut Menteri Marwan mampu memberikan daya sentuh yang berbeda dalam melakukan pembangunan desa. Oleh karena itu lembaga otonom dalam hal ini bertindak sebagai penyambung lidah masyarakat dengan pemerintah.

"Lembaga-lembaga perguruan tinggi maupun LSM yang menaruh minat pada pembangunan desa memiliki cara sentuh yang berbeda dibandingkan dengan pemerintah. Pada aspek ini lembaga mampu menjadi penerjemah atas kebekuan yang bisa terjadi antara masyarakat desa dan birokrasi," sebut Marwan. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA