Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menpar Siapkan Jurus 3S Untuk Memenangkan Pertarungan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 29 Januari 2016, 17:50 WIB
Menpar Siapkan Jurus 3S Untuk Memenangkan Pertarungan
Arief Yahya
rmol news logo Menteri Pariwisata Arief Yahya tak berpuas diri meski Branding Wonderful Indonesia terus berkibar di manca negara, bahkan sudah menyikut rival bebuyutan Malaysia Truly Asia dengan skor telak 10-2. Setelah fase branding unggul, Menpar cepat-cepat melakukan konsolidasi ke dalam, menginspeksi pasukan pariwisata sebelum pertarungan yang sesungguhnya ditabuh.

"Ibaratnya, jangan sampai, sudah mengundang banyak tamu, tetapi situasi di rumah masih berantakan," ungkap Menpar dalam keterangannya (Jumat, 29/1).

Karena itulah, dia menggelar Rakornas Pariwisata per tiga bulanan dengan melibatkan seluruh petinggi Kemenpar hingga Eselon 4, industri pariwisata atau communities, PHRI, ASITA, GIPI, para Kadispar Provinsi se-Indonesia, dan media di Hotel Kempinski, Bundaran Thamrin-Sudirman itu.

Rakornas tiga bulanan ini untuk memperkuat tekad Pemerintah yang sedang membangun Corporate Culture, yang dinamakan WIN-Way. "(WIN-Way) Singkatan dari Wonderful Indonesia Way!" jelas Arief Yahya, yang juga bisa dimaknai sebagai WIN Way, jurus menang.

Dia menjelaskan kunci WIN-Way itu adalah 3S, yakni Solid, Speed dan Smart! "Pertama, solid, kompak, bersatu menuju Indonesia Incorporated," ungkap Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus ini.

Menpar menceritakan ahli strategi perang Tiongkok, Sun Tzu, yang hidup di Abad V Sebelum Masehi, saat ditunjuk Raja Wu memimpin pasukan elite kerajaan, yang semuanya perempuan cantik, istri selir raja, dengan jumlah 180 orang. Saat itu dia menghukum dua prajurit perempuan itu dengan memenggal lehernya, gara-gara keduanya tidak solid. "Seserius itulah menjaga soliditas itu," jelas Arief Yahya.

Agar solid, dia menambahkan, harus pintar bersinergi, berkolaborasi, berkoordisasi. "Dulu ketika di Telkom, saya tegaskan bahwa sinergi itu bukan pilihan, tetapi suatu keharusan. Kalau tidak bersatu, tidak akan menang, kalau tidak menang, kapan mau bersatu?” ungkapnya.

Kedua, speed, atau kecepatan. Ingat, tahun 2016 ini sudah ditetapkan oleh Presiden RI sebagai tahun percepatan, tahun akselerasi. Dalam persaingan masa kini dan masa depan, speed itu penting. Yang cepat mengalahkan yang lambat, bukan yang besar memakan yang kecil,” tuturnya.

Ketiga, Smart. Menpar menambahkan, dalam strategi bisnis ada 3C yang harus dilakukan oleh pariwisata, setelah ditetapkan sebagai sektor unggulan, selain pangan, energi, maritim dan infrastruktur.  Yakni  keunggulan comparative, keunggulan competitive, dan cooperative.

"Comparative, itu memetakan keunggulan dan kehebatan kita ada di mana? Competitive, posisi kita sudah berada dimana? Dibandingkan dengan rival yang sama? Cooperative, strategi bermitra ketika dua C di atas tidak cukup untuk modal bersaing di pasar," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA