"Kelompok bandit ini terang membajak Islam untuk melakukan teror diseluruh dunia, termasuk apa yang dilakukan di Sarinah, Jakarta Pusat," ungkap Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (Jumat, 15/1).
Dia menjelaskan melawan ISIS dengan cara aktif mengawasi lingkungan sekitar dari usaha doktrinisasi, pencucian otak untuk merekruit calon anggota mereka. Target ISIS adalah para anak muda yang masih sangat labil.
"Mereka ditawarkan dengan berbagai 'mimpi' dan 'heroikisme' seolah telah melawan kezaliman," tegasnya.
Organisasi keagamaan dan kepemudaan seperti Pemuda Muhammadiyah, dia menambahkan, merasa memiliki tanggungjawab untuk memaksimalkan dakwah. Selain itu juga mendorong pemerintah dan aparat keamanan untuk melahirkan kebijakan publik yang adil.
"Karena terorisme bisa lahir kapan saja dimana saja karena ketidakadilan," imbuh President Religion for Peace Asia and Pacific Youth Interfaith Network (RfP-APYIN) ini.
Karena itu menurutnya, menangkal terorisme harus dilakukan secara holistik. Mulai dari pendepatan agama, ekonomi, pendidikan, juga harus melibatkan gerakan global.
"Karena ketidakadilan global atau ketidakadilan di satu tempat bisa melahirkan rasa marah dan dendam di daerah lain atas nama solidaritas dan lain-lain," demikian Dahnil Anzar Simanjuntak.
[zul]
BERITA TERKAIT: