Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kecolongan, Desakan Agar Bang Yos Mundur Dari Kursi Kepala BIN Menguat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 14 Januari 2016, 22:21 WIB
Kecolongan, Desakan Agar Bang Yos Mundur Dari Kursi Kepala BIN Menguat
rmol news logo Desakan agar Sutiyoso mundur sebagai Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) menguat pascainsiden bom di Pertokoan Sarinah, Jakarta Pusat. Sebab, BIN dianggap telah kecolongan dalam mendeteksi teror yang ada di Indonesia.

"BIN menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam insiden tersebut. Akan lebih terhormat, Bang Yos (Kepala BIN) mundur dari jabatannya," ujar Wakil Ketua Komite I DPD RI Benny Rhamdani dalam keterangan persnya (Kamis, 14/1).

Menurut Benny, bila BIN bekerja profesional dan tanggap, aksi seperti itu tidak perlu terjadi. BIN harusnya belajar dari aksi teror yang sudah terjadi di berbagai negara lain di Eropa. (Baca: Sutiyoso: Terserah Kamu Ngomong Apa)

"Meskipun belum bisa dipastikan dari kelompok mana pelaku tersebut. Tapi kalau dibanding, ternyata aksi teror di Paris mirip dengan yang terjadi di Sarinah," tutur Senator asal Sulut ini.

Sejumlah aksi teror yang pernah terjadi, kata dia, harusnya menjadi pelajaran dan warning keras bagi BIN dalam bekerja. "Ingat, aksi tersebut terjadi di depan publik yang lokasinya di Jantung Ibu Kota. Ini sungguh memalukan, bila BIN tidak mendeteksi sebelumnya," kata Benny.

Namun yang patut disayangkan, lanjut Benny, pasca insiden terjadi tidak ada satupun perwakilan dari pemerintah, baik presiden, Menko Polhukam sampai TNI dan Polri termasuk BIN yang menyatakan permintaan maaf pada rakyat.

"Ini kasus sudah mengganggu keresahan dan kenyamanan warga, apa salahnya kalau negara meminta maaf. Bukan sekedar bela sungkawa dan mengecam aksi tersebut," kata Wakil Ketua Umum GP Anshor ini.

Sebelum Benny, para elit di Senayan juga ikut menyuarakan kritikan terhadap BIN. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut, insiden yang terjadi tadi siang di kawasan Sarinah sebagai bukti, BIN telah kebobolan.

Tak hanya Fahri, kritikan datang juga dari Ketua DPR Ade Komarudin. Orang nomor satu di parlemen ini menganggap BIN tidak bekerja baik, sehingga teror bisa terjadi di tengah kota. "Ini kebobolan bagi BIN, karena harusnya cepat di antisipasi," kata Ade. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA