Hal itu diakui salah satu pemilik hotel yang berada di dekat Bandara International Lombok (BIL), Hadi Faisal dalam sebuah diskusi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, seperti dikutip dari rilis yang diterima malam ini.
Ketiga penghargaan tersebut ialah World's Best Family Friendly Hotel dimenangkan oleh Sofyan Hotel Betawi Jakarta, World's Best Halal Honeymoon Destination dan World's Best Tourism Destination yang dimenangkan Lombok.
"Luar biasa Pak, kami kewalahan. Wisman dari Arab itu tidak pelit, tidak irit, dan mau yang terbaik, kalau sungkan menyebut yang termahal. Saya sudah mengalami sendiri, karena itu saya arahkan ke hotel bintang lima yang paling mahal dan paling lengkap fasilitasnya di Senggigi. Kami pelaku bisnis pariwisata merasakan manfaat itu," jelasnya.
Khusus wisman muslim asal Singapure, dia menambahkan, mereka meminta kalender kegiatan yang terkait dengan budaya muslim di Lombok. Karena mereka ingin melihat suasana seperti Idul Adha, suasana Ramadhan, 1 Muharram, maulud Nabi, juga isra miraj.
"Mereka sulit merayakan bersama-sama di sana, hanya disediakan satu tempat yang sempit, dan tidak seperti di Indonesia, ada malam takbiran, ada keliling takbiran, ada tarawih di masjid, ada suara adzan 5 kali sehari," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Manpar Arief Yahya menyebut permintaan itu secara alamiah sudah terjadi di Lombok dan juga di berbagai wilayah Indonesia yang lain. Mandeh Sumatera Barat misalnya, mereka juga punya banyak tradisi Halal yang amat kultural. Begitu pun di Nangroe Aceh Darussalam. Tiga kawasan itu memang diproyeksikan untuk memaksimalkan budaya halal.
"Sekali lagi, Lombok, Mandeh Sumbar dan Aceh yang terus didorong menampilkan budaya halal-nya," tandas mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: