"Ini sebuah terobosan baru dari unsur wanita jadi pimpinan KPK berikutnya," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis (10/12).
Sekjen Prodem ini menyebutkan, dengan adanya Irjen Basaria‎ diharapkan bisa mencegah adanya tindak pidana korupsi yang 50 persennya berasal dari faktor kekeluargaan, dan tergadaikan komitmennya demi tahta, harta maupun wanita.
"Basaria satu-satunya Polwan yang berpangkat Irjen, dan tidak sembarangan mendapatkan posisi pangkat yang tinggi itu yakni Jenderal," ungkap Andriyanto.
‎Menurut dia, penolakan ‎pimpinan KPK dari unsur Polri dan Kejaksaan blunder dan tidak berdasar. Sebab, KPK lahir dan dipimpin pertama kali oleh unsur Polri.
‎"Itu tidak relevan lagi untuk diperhitungkan," ucap dia.
‎Oleh karena itu, dia mendesak ‎Komisi III DPR RI untuk cepat bersikap dan bekerja menyelesaikan fit and proper test (uji kelayakan) pimpinan KPK.‎
"Kita prihatin jika KPK kembali dipimpin dari unsur sipil seperti Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Sebab itu rawan sekali dengan politisasi," demikian Andriyanto.‎
[sam]
BERITA TERKAIT: