"Sudah berapa lama jualan bubur, Bu?" tanya Presiden.
"Sudah hampir 40 tahun Pak," jawab si Ibu.
"Terus anak Ibu mana. Kenapa kok gak ada yang bantu?" tanya Presiden.
"Anak saya ada empat. Yang nomor satu di KPK, yang nomor dua di Polda, yang nomer tiga di Kejaksaan, dan yang nomor empat di DPR,†jawabnya.
“Jadi mereka sibuk semua, Pak!" sambung si Ibu dengan lugunya.
Mendengar hal itu Presiden menggeleng-gelengkan kepala karena kagum. Lalu berbicara ke semua rombongan yang menyertai kunjungan tersebut.
"Meskipun hanya jualan bubur, Ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi, karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal di rumah mewah,†puji Presiden dengan bangga.
Sejurus kemudian Presiden pun bertanya kepada Ibu penjual bubur apa jabatan anaknya di Polda, KPK, Kejaksaan, dan DPR itu, dan langsung dijawab ibu penjual bubur.
"Sama Pak! Jualan bubur juga!" jawab Ibu penjual bubur dengan mantap.