Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid memaparkan laporan selama menunaikan amanah sebagai Ketua Umum dalam kurun waktu 5 tahun. Laporan tersebut meliputi capaian yang selama ini dan apa yang belum optimal untuk diteruskan dan ditingkatkan untuk masa khdmat berikutnya.
Nusron menyampaikan secara sistematis LPJ-nya, mulai dari pengantar; visi, misi dan program kerja PP GP Ansor 2011-2016; implementasi program kerja, infrastruktur pendukung tercapainya program; evaluasi dan rekomendasi; dan penutup. Nusron juga menyampaikan laporan keuangan. Total penerimaan selama periode 2011-2015 tercatat Rp 23,466 miliar.
"Laporan keuangan GP Ansor diaudit oleh kantor akuntan publik dengan opini Wajar," kata Nusron di hadapan peserta Kongres di Sleman, Kamis malam (26/11).
Peserta Kongres XV mengapresiasi kepemimpinan Nusron Wahid sebagai ketua umum GP Ansor periode 2010 â€" 2015 dan menerima laporan pertanggung-jawaban pimpinan pusat Gerakan Pemuda Ansor.
Pandangan umum terhadap LPJ itudisampaikan secara bergiliran dimulai dari utusan Regional III yang diwakili oleh Salim Thaif (Ketua PW Maluku Utara), dilanjutkan dari Regional II dengan juru bicara Rudi Tri Wahid (Ketua PW JawaTimur), lalu Regional I Hidir Ibrahim (Ketua PW Lampung). Ketiganya didampingi oleh para ketua PW lainya di regional masing-masing.
"Kami menerima dengan tulus dan ikhlas LPJ yang disampaikan oleh sahabat Ketua Umum Nusron Wahid, dan bangga serta menyampaikan terima kasih atas kerja-kerja yang telah dilakukan untuk Gerakan Pemuda Ansor," ujar Salim Thaif.
Dia berharap siapa pun nantinya yang akan melanjutkan kepemimpinan GP Ansor bisa memperhatikan Indonesia di wilayah timur, harus mendistribusikan kerja-kerja di Regional III sehingga tidak terjadi lagi lack of power.
Adapun Rudi Tri Wahid menyatakan Ketua Umum Nusron Wahid sudah meletakkan pondasi yang kuat bagi organisasi yang benar, dan GP Ansor di bawah kepemimpinannya menunjukan tren baik dan menguat. Ia berharap pemimpin ke depan itu bisa mempertajam lagi program-program.
Seperti halnya Salim Thaibm Tri Wahid ini juga menyatakan bahwa GP Ansor di Zona II mengusulkan sahabat Yaqut Cholil Choumas menjadi ketua umum berikutnya secara aklamasi.
Hal senada disampaikan oleh Hidir Ibrahim. Dia mengusulkan pemilihan ketua baru menggunakan mekanisme aklamasi. Dan mengusulkan Yaqut Cholil Choumas sebagai Ketua Umum GP Ansor.
Khidir mengapresiasi setinggi-tingginya atas kerja-kerja Pimpinan Pusat dalam melaksanakan misi-misinya meskipun belum maksimal. Menurutnya, internalisasi nilai dan tradisi keislaman harus diperkuat kembali sehingga tidak sekadar ritual. Ini untuk mengantisipasi tantangan dan mewujudkan Islam sebagai rahmatanlil’alamin.
"Pemberdayaan potensi kader ke depan tidak tidak lagi sebatas MoU. Adalah PR kita bersama untuk mendistribusikan potensi kader ke seluruh bidang peran," katanya.
[ysa]