Nusron Wahid: Ansor Harus Jadi Basis Penggerak Ekonomi!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 26 November 2015, 15:53 WIB
Nusron Wahid: Ansor Harus Jadi Basis Penggerak Ekonomi<i>!</i>
nusron wahid/net
rmol news logo . Warga Gerakan Pemuda Ansor harus menjadi penggerak ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Dan apalagi ini, problem yang harus dihadapi bangsa Indonesia saat ini ada tiga yakni bagaimana menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI yang masih selalu ada yang menodai, mengatasi kemiskinan yang masih dirasakan oleh jutaan rakyat, dan mencegah dan menindak praktik korupsi.

Demikian disampaikan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid, dalam pidato pembukaan Silaturahmi Akbar dan Kongres XV Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) yang secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Pondok Pesantren Sunan Padanaran, Sleman, Yogyakarta (Kamis, 26/11).

"Bicara kebhinekaan, selagi masih ada kekerasan atas nama agama maka itu masih menjadi tantangan kita. Bicara soal kemiskinan, kalau ada kelompok kelaparan maka itu tantangan kita bagaimana ikut mengentaskan, dan selagi masih ada korupsi, berarti masih ada yang harus dikerjakan GP Ansor," kata Nusron.

Dan dari tiga masalah yang harus dihadapi bangsa Indonesia tersebut, Nusron menekankan bagaimana pentingnya Ansor dan NU menjadi penggerak ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan tersebut. Mengutip data BPS, Nusron mengungkapkan bahwa 70 persen kemiskinan di Indonesia ada di pedesaan. Tidak hanya kemiskinan di usia uzur, tetapi juga usia produktif.

"Bicara pedesaan, berarti bicara NU, bicara produktif, maka berarti bicara pemuda, bicara pemuda, maka sudah tentu bicara Ansor. Dan kalau pemudanya miskin, maka Ansor juga miskin, kalau Ansornya miskin, maka NU juga miskin, dan kalau NU miskin, maka bangsa ini juga miskin. Maka wajib hukumnya itu menjadi perjuangan Ansor," ujarnya.

Menurut Nusron, keseriusan Ansor sebagai penggerak ekonomi di pedesaan ditunjukkan dengan kebijakan mewajibkan semua cabang punya badan usaha. Jika ada cabang GP Ansor, maka hak suaranya dalam kongres akan dicabut. Karena Ansor harus memberikan manfaat bagi sesama dan harus menjadi penggerak ekonomi di daerah.

Dalam kesempatan itu, Nusron juga melaporkan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa saat ini GP Ansor punya 687 unit usaha gerakan ekonomi, yang asetnya mencapai Rp 3,6 triliun. Nusron menegaskan, wajah Ansor hari ini adalah wajah NU masa depan, wajah NU hari ini adalah wajah negeri ini di masa depan.

"Apa yang terjadi pada warga NU, akan berimplikasi pada Indonesia. Semakin sejahtera warga NU, maka akan semakin sejahtera Indonesia. Semakin baik Ansor, semakin baik NU, semakin baik NU, semakin baik juga Indonesia. Kalau ingin bangsa Indonesia mandiri, maka NU harus mandiri, kalau NU ingin mandiri, maka Ansor harus mandiri, harus mampu berdikari," jelasnya.

Dalam pidatonya, Nusron juga menekankan bahwa GP Ansor meyakini untuk mengentaskan kemiskinan, selain soal pendidikan, juga soal akses keuangan. Karena itulah, GP Ansor bekerja sama dengan berbagai badan keuangan dan asuransi agar warga Ansor dan NU bisa mengakses modal untuk usaha.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya dengan semangat GP Ansor dibawah kepemimpinan Nusron Wahid. Terlebih, banyak gebrakan Ansor untuk menggerakkan sektor perekonomian dengan menggandeng koorporasi dan lembaga keuangan serta lembaga asuransi.

"Itulah semangat generasi muda bagaimana memajukan bangsa ini. Kita juga bangga GP Ansor tetap pada langkahnya menjaga keutuhan dan kebinekaan bangsa ini," kata JK.

Menurut JK, upaya menggerakkan sektor perekonomian sangatlah penting dalam upaya memajukan bangsa. "Kita membutuhkan kemajuan dan kemakmuran untuk melindungi diri dan melindungi kita sesama," ujar JK.

Karena itulah, JK merasa bangga ketika Kongres GP Ansor ini dibuka dengan gerakan bidang ekonomi. Karena bidang ekonomi lah yang salah satunya bisa meningkatkan keimananmanusia.

"Karena ada kalanya kemiskinan akan mendekatkan kekufuran," tukasnya.

Hadir dalam acara ini Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Menkopulhukam Luhut B Panjaitan serta tokoh nasional lainnya. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA