Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sumatera dan Kalimantan Diguyur Hujan, Kondisi Cuaca Normal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 02 November 2015, 01:02 WIB
Sumatera dan Kalimantan Diguyur Hujan, Kondisi Cuaca Normal
rmol news logo Hujan yang menguyur Sumatera dan Kalimantan menyebabkan sebagian kondisi cuaca sudah normal. Hotspot berkurang, jarak pandang menjauh, dan kualitas udara membaik.

Bahkan kondisi cuaca di Pekanbaru, Riau, sepanjang hari cerah berawan dengan jarak pandang 10.000 meter pada Minggu (1/11). Suatu hal yang cukup langka sebelumnya. Begitu juga daerah lain yang sebelumnya terkepung asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan persnya Minggu malam.

Berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua kondisi hotspot pada Minggu (1-11-2015) pukul 17 Wib, di Sumatera terdeteksi 3 titik, sedangkan di K‎alimantan 155 titik yaitu Kalsel 27, Kalteng 35, Kaltim 92, Kaltara 1.‎ ‎Satelit tidak melintas keseluruhan Sumatera sehingga tidak terdeteksi. Pada pagi hari di Sumatera terdapat 199 titik, dimana di Sumsel 115 titik.

Jarak pandang dan cuaca pukul 17.00 Wib, di Padang 4.000 meter berasap, Pekanbaru 10.000 meter cerah-berawan, Jambi 4.000 meter berawan, Palembang 1.500 meter berasap, ‎Pontianak 10.000 meter berawan, Ketapang 10.000 meter berawan, Palangkaraya 4.000 meter guntur-hujan, dan Banjarmasin 7.000 meter berawan.

Sedangkan Indeks kualitas udara (PM10) di ‎Pekanbaru 64 sedang, Jambi 62 sedang, Palembang 175 tidak sehat, Pontianak 15 baik, Banjarbaru 25 baik, Samarinda 25 baik, dan Palangkaraya 184 tidak sehat.

Namun demikian, dia mengingatkan, semua pihak harus tetap waspada. Potensi karhutla tetap tinggi. El Nino masih kuat dan akan memberikan dampak berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya‎ bagian selatan khatulistiwa.

"BMKG memperkirakan awal Desember baru mulai musim hujan. Itupun hujannya kemungkinan di bawah normal," sambungnya.

Untuk itu, kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. Jangan lengah, jangan sampai marak lagi pembakaran. Di beberapa tempat api belum padam total.

"Pemerintah masih terus mengintensifkan penanganan karhutla, melalui operasi udara, darat, penegakan hukum, pelayanan kesehatan masyarakat dan sosialisasi," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA