Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indonesia Tak Mendapat Manfaat dari Kunjungan Jokowi ke AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 28 Oktober 2015, 07:26 WIB
Indonesia Tak Mendapat Manfaat dari Kunjungan Jokowi ke AS
jokowi
rmol news logo Indonesia dinilai tidak mendapat manfaat dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Sebab, menurut diplomat AS, pertemuan kedua pimpinan tersebut biasa biasa saja dan tidak ada yang istimewa tanpa agenda agenda yang jelas.

Demikian disampaikan Ketua Umum FSP BUMN Bersatu yang juga politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono, dalam keterangan persnya pagi ini (Rabu, 28/10).

"Hal ini tergambar tidak adanya standing speech bersama jika kepala negara saling bertemu di hadapan media media lokal maupun Internasional untuk saling memberikan pandangan atas hasil pertemuan kedua kepala negara tersebut," ungkapnya.

Menurutnya, pertemuan tersebut hanya menghasilkan sejumlah dana bantuan 2,7 juta US$ untuk pemadaman kebakaran lahan. "Jika dilihat dari jumlah dana tersebut, lebih mirip dengan ongkos-ongkos pesawat Kepresidenan yang digunakan Jokowi berkunjung ke USA," ucapnya.

Seharusnya pertemuan Jokowi dan Obama bisa dioptimalkan, bukan cuma kunjungan bertamu saja. Sebab banyak yang bisa dibicarakan dengan Obama oleh Jokowi jika komunikasi antar diplomat USA dan Indonesia bisa dikreasikan dengan mengedepankqn kepentingan kedua negara tersebut.

"Misalnya saat ini ekonomi Amerika Serikat yang sangat bagus bisa diagendakan tentang kemudahan Multinational Corporasi Amerika untuk bisa berinvestasi di program Tol Laut Jokowi," urainya.

Selain itu, Jokowi juga bisa membicarakan mengenai keamanan di Laut China selatan yang sangat berpengaruh dengan keamanan negara-negara anggota ASEAN ,dimana Indonesia harusnya bisa menjadikan leadernya ASEAN dalam menjaga stabilitas di Laut China selatan dengan memperkuat sistem pertahanan yang mendapatkan bantuan militer dari USA .

"Agenda lain mungkin bisa dibicarakan dengan USA adalah terkait stabilitas ekonomi di ASEAN dengan peran Amerika bukan ujug-ujug mau bergantung dengan Trans Pasifik Partnership, tetapi seharusnya menghasilkan aliasi baru ASEAN-USA Ekonomi Community," tandasnya.

Namun hal tersebut tidak dilakukan, yang menunjukkan bukti kelemahan Kemlu dalam menyetting pertemuan tersebut. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA