Demikian disampaikan Kapusdatin Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam pesan singkatnya malam ini.
Dia menjelaskan, pada September 1997, Indonesia menerima bantuan internasional untuk mengatasi karhutla berupa 1.300 pasukan Bomba dari Malaysia;, 3 Hercules C-130 dari Malaysia, 1 Hercules C-130 dari Singapura, 2 pesawat Air Tractor pembom air dari Australia, 2 Hercules dari AS, 2 helikopter dari Jepang untuk memantau hotspot dan peralatan pemadam kebakaran Jepang dan Prancis.
Tadi pagi, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah sudah meminta bantuan sejumlah negara untuk mempercepat mengatasi asap.
"Kita kemarin sudah minta bantuan dan dibantu oleh Singapura masih dalam proses, Rusia dan Malaysia, kemudian Jepang. Kita harapkan nanti bisa mempercepat penanganan karena memang menangani kebakaran lahan gambut berbeda dengan menangani kebakaran hutan biasa. Sangat berbeda sekali," papar Jokowi.
Dia berharap dengan adanya bantuan tersebut dapat mempercepat pemadaman api dan menghentikan bencana kabut asap di Indonesia.
"Ada 3 pesawat dari Singapura, dari Rusia juga. Karena yang kita butuhkan saat ini adalah pesawat pesawat pengangkut air 12 ton atau 15 ton. Tidak seperti yang sekarang yang hanya 2-3 ton," pungkas Jokowi.
[zul]
BERITA TERKAIT: