"Jadi, kalau kritik itu harus jelas. Dan, Pak Jokowi juga senang kok saya kritik. Karena, selain mengkritik saya juga memberi solusinya," jelas Rizal dalam diskusi di salah satu TV swasta kemarin.
"Kalau cuma kritik doang, namanya bawel. Kalau mau kritik harus ada substansinya, ada faktanya dan yang terpenting harus ada solusinya," sambung Rizal.
Ekonom senior ini menceritakan pada zaman Orde Baru, dia merupakan pengkritik nomor satu. Bahkan, Soeharto sampai memerintahkan orang dekatnya untuk mengawasi mantan aktivis ITB tersebut.
"Jaga anak itu," kata Rizal mengutip kalimat Soeharto.
Seorang pentolan BIN saat itu lalu memerintahkan anak buahnya untuk mengumpulkan paper dan pernyataan-pernyataan Rizal di berbagai media. Alasannya orang kebanyakan hanya melihat headline tanpa membaca seutuhnya.
Ternyata, sambung RR, demikian ia kerap disapa, Soeharto senang membaca kritikannya. Karena kritikan tersebut jelas, ada substansi, ada fakta dan solusinya. Bahkan, bahan dari ECONIT, lembaga think tank yang didirikan Rizal Ramli, dijadikan Soeharto sebagai dasar untuk memanggil para menterinya saat itu.
[zul]
BERITA TERKAIT: