Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang HUT RI, Media Rusia Ingin Tahu Capaian Kerjasama dengan Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 14 Agustus 2015, 05:21 WIB
Jelang HUT RI, Media Rusia Ingin Tahu Capaian Kerjasama dengan Indonesia
rmol news logo Media di Rusia memberikan perhatian terhadap Indonesia jelang peringatan Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke-70. Perhatian tersebut dibuktikan Kantor Berita Segodnya (dahulu Ria Novosti) dan TV Russia Today (RT)  dengan mengundang Duta Besar RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun untuk menggelar jumpa pers (Kamis, 13/8) untuk membahas capaian hubungan bilateral kedua negara.

Jumpa pers berlangsung sekitar dua jam dipandu moderator Konstantin Maksimov, Kepala Press Club Vostok dan dihadiri 10 jurnalis cetak, elektronik dan online di Kantor Berita Segodnya.

Mengawali presentasinya, Dubes Djauhari secara khidmat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI. Dia juga menjelaskan kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia pada tahun 1945 bukan hadiah melainkan direbut dari tangan kolonial penjajah dengan pengorbanan ribuan jiwa raga bangsa Indonesia.

Tak hanya itu, di hadapan para wartawan Rusia, Dubes Djauhari juga menjabarkan visi Trisakti” dan misi Nawa Cita” yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakil Presiden Jusuf Kalla.

Terkait hubungan bilateral kedua negara, dia menyebutkan capaian di bidang politik antara lain ditandai pertemuan pemimpin kedua negara, terakhir adalah pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Vladimir Putin di Beijing dan Brisbane tahun 2014.

Di bidang pendidikan, tercatat intensitas kunjungan dan kerjasama antarperguruan tinggi kedua negara; peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia dan sebaliknya mahasiswa Rusia yang belajar di Indonesia melalui program beasiswa Darmasiswa, BSBI, KNB, dan Kementerian Agama RI; kunjungan pejabat dan jurnalis berbagai media massa kedua negara; dan berbagai kegiatan people-to-people contact lainnya.

Di bidang ekonomi, tercatat nilai perdagangan yang mencapai lebih US$ 3 miliar maupun minat Rusia berinventasi di Indonesia dalam pembangunan jalan kereta api di Kalimantan Timur dan  pembangunan smelter aluminium di Kalimantan Barat. Untuk bidang pariwisata, tercatat angka kunjungan warga Rusia ke Indonesia mencapai sekitar 100.000 orang.

"Mulai tahun ini warga Rusia bebas visa masuk Indonesia. Karenanya saya mengundang anda semua untuk menikmati 5-S di Indonesia, yakni sun, sea, sand, service, dan smile serta sekembalinya akan merasa senang dan puas," ujar Dubes Djauhari berpromosi.  

"Karenanya, semakin sering saya diundang oleh Kantor Berita Segodnya maupun media Rusia lainnya, maka akan semakin banyak orang Rusia yang akan berkunjung dan melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia yang indah," lanjut Dubes.

Menjawab pertanyaan wartawan mengenai merebaknya fenomena ISIS dewasa ini, Dubes Djauhari menyatakan ISIS bukanlah negara tetapi organisasi teroris yang sebagaimana di Rusia juga diperangi oleh Indonesia mengingat ajaran ISIS sama sekali bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan kedamaian.

Dubes Djauhari juga menanggapi pertanyaan terkait pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 yang masih perlu dilakukan tender maupun prospek pembayaran transaksi perdagangan dalam mata uang kedua negara; prospek kerjasama pemanfaatan energi atom untuk maksud damai termasuk PLTN terapung maupun atom untuk tujuan kesehatan; serta kerjasama perikanan. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA