Klaim Rhoma Irama untuk menciptakan partai Islam alternatif tidak didukung oleh
track record-nya sendiri yang cenderung punya visi konservatif dan partikularistik tentang Islam.
Demikian disampaikan pengamat politik senior AS Hikam (Minggu, 12/7) menanggapi langkah politik Rhoma Irama mendeklarasikan Partai Idaman (Islam Damai Aman) kemarin.
Lewat partai tersebut, Rhoma mengaku ingin menampilkan wajah Islam yang rahmat bagi semua (
rahmatan lil-alamin). Karena selama dia menilai Islam lebih banyak dikenal karena terorisme dan ekstremisme.
Selain itu pula Hikam semakin pesimis dengan masa depan partai tersebut karena saat bersamaan partai-partai yang berbasis Islam di negeri ini cenderung tidak laku dalam jangka panjang.
"Karena kegagalan mereka untuk memberikan bukti-bukti nyata kepada para pendukungnya khususnya di lapisan akar rumput," imbuh tokoh yang pernah menjadi menteri di era Pemerintahan Gus Dur ini.
[zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.