Mayoritas warga (27,8 persen) menghendaki agar calon itu berpengalaman di pemerintahan. Sebagian lain menghendaki calon gubernur yang (merakyat 9,9 persen), memiliki kemampuan memimpin (8,1 persen), Jujur dan bersih (6,4 persen), berwibawa dan bijaksana (5,4 persen), dermawan (4,4 persen), sudah banyak dikenal (3,6 persen), pandai dan berwawasan luas ( 2,9 persen), putra daerah (2,5 persen), tegas (1,8 persen) dan dapat merangkul semua kalangan (1,8 persen).
Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring, Fahmi Hafel, dalam keterangan beberapa saat lalu (Jumat, 10/7). Hal ini terkait dengan hasil survei opini publik mengukur popularitas, kredibilitas dan akseptabilitas calon Gubernur Propinsi Kalimantan Utara pada Pemilihan Kepala Daerah 9 Desember 2015 mendatang.
Menurut Fahmi, ada sembilan tokoh Kalimantan Utara yang disurvei lembaganya yakni Anang Dachlan Djauhari , Jusuf SK, Budiman Arifin, Irianto Lambire, Martin Billa, Ibrahim Saleh, Ince A. Rifai, Dicky Wainal Usman, Abdul Hafid Ahmad. dari nama-nama ini, Anang Dachlan paling dijagokan dengan tingkat elektabilitas 38,6 persen. Urutan kedua ada nama Jusuf SK dengan tingkat elektabilitas 14,8 persen. Sisanya berada di bawah 10 persen.
Namun demikian, Fahmi mengingatkan, meskipun sebagian besar responden menyebutkan sudah mantap dengan pilihan calon gubernurnya dalam survei ini, namun jumlah yang belum mantap dengan pilihannya masih cukup besar. Sebagian besar responden yang belum mantap dengan pilihannya masih menunggu visi, misi dan program yang ditawarkan calon gubernur.
Fahmi menambahkan, survei ini dilakukan pada 12-26 Juni 2015 dengan metode
multistage random sampling, dan melibatkan 1.168 orang yang tersebar 16 Kecamatan atau 130 kelurahan/desa. Tingkat kepercayaan survei ini 98 persen, dengan
margin of error plus minus 3,4 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
[ysa]
BERITA TERKAIT: