Mereka bertiga nginap di hotel bintang lima dan ngambil kamar di lantai 25, lantai paling atas agar dapat melihat pemandangan Kota Semarang.
Dari pagi hingga menjelang malam mereka asyik menyusuri Kota Semarang, keluar masuk mal dan juga ke berbagai tempat kuliner. Dan ketika kembali ke hotel ternyata listrik sedang padam sehingga terpaksa mereka menggunakan tangga darurat untuk mencapai lantai 25.
Agar tidak terasa sedang naik tangga, mereka pun membagi tugas. Dari lantai 1 hingga 8, Bama harus cerita yang lucu-lucu, dan dari lantai 9 hingga 16 Banto harus cerita yang serem-serem. Sedangkan Perta kebagian cerita yang sedih-sedih dari lantai 17 hingga 25.
Bama, Banto, Perta, mulai menapaki lantai demi lantai, dan Bama mulai cerita yang lucu-lucu hingga tidak terasa sampai di lantai 9. Setelah tiba di lantai 9 giliran Banto bercerita tentang yang serem-serem hingga tegang dan tidak terasa telah tiba di lantai 16. Ketika tiba giliran Perta bercerita sedih.
"Aku sebetulnya dari tadi mau cerita sedih, tapi takut kalau kalian kesal dan marah," ujar Perta dengan wajah sedih.
"Cerita saja cepetan, sudah mau sampai lantai atas nih," sergah Banto.
"Gini lho, kunci kamarnya ketinggalan di mobil......," ujar Perta.
"Perta.....! Kenapa tidak bilang dari tadi?" teriak Banto dengan nada jengkel.
"Lha....! Aku belum dapat giliran cerita yo opo.....?" jawab Perta.
Bama dan Banto serentak berteriak, "Asem tenan....!"
[***]