Relawan Jokowi Geram dengan Aksi Kekerasan Polisi pada Aktivis IMM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Rabu, 03 Juni 2015, 11:16 WIB
rmol news logo . Aksi kekeraan polisi kepada aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang demo di Istana Negara pada 1 Juni 2015 benar-benar mengejutkan. Bahkan dua orang mahasiswa terpaksa masuk Rumah Sakit Cipto Mangukusumo dan puluhan lainnya luka-luka disebabkan terkena pukulan, tembakan peluru karet dan gas air mata.

Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman), A. Iwan Dwi Laksono, yang merupakan relawan Jokowi di pilgub 2012 dan Pilpres 2014, yang juga mantan aktifis mahasiswa 98 merasa geram dengan perlakuan aparat keamanan terhadap mahasiswa saat itu apalagi di tengah peringatan hari lahir Pancasila. Iwan Dwi Laksono merasakan betul suasana batin mahasiswa yang menyampaikan aksi protes dan aspirasinya di alam demokrasi ini dihadapi dengan kekerasan.

"Pola-pola kekerasan dalam menghadapi aksi protes dan aspirasi sudah seharusnya tidak digunakan lagi dalam alam demokrasi saat ini yang nyata-nyata juga diperjuangkan oleh mahasiswa dan pemuda sejak sebelum kemerdekaan RI sampai masa reformasi," kata Iwan, yang juga mantan Ketua Umum LMND, beberapa saat lalu (Rabu, 3/6).

Iwan sangat menyesalkan tindakan kekerasan aparat keamanan, terutama Polres Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya dan Kepolisian Republik Indonesia, yang seharusnya bisa melakukan tindakan persuasif dalam masa reformasi dan demokrasi saat ini.

"Di Hari Lahir Pancasila yang seharusnya menjadi sebuah refleksi bahwa perlu introspeksi bahwa apakah pemerintahan Jokowi-JK ini sudah menjalankannya dengan murni dan konsekuen, ketika mendapatkan aksi protes mahasiswa tersebut," ungkap Iwan.

Sebagai mantan aktifis Mahasiswa, Cak IDLm begitu Ia disapa, menyesalkan kepada pihak Istana yang tidak tanggap terhadap aspirasi mahasiswa tersebut. Cak IDL pun menuntut kepada pihak Istana untuk melakukan pendekatan dan meminta maaf terhadap aksi kekerasan terhadap mahasiswa tersebut. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA