Warga Pulau Tidung Anggap Bupatinya Arogan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 23 Mei 2015, 10:39 WIB
tri jokot sri margianto/ne
rmol news logo Warga Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta mengaku kerap geram dengan sikap bupatinya, Tri Joko Sri Margianto. Menurut warga, sang bupati kerap membongkar bangunan masyarakat tanpa sosialisasi terlebih dahulu.

"Di DKI ada kegaduhan, di Kebon Sirih ada kegaduhan. Di sini juga ada, karena bupati kita tiap datang ke sini, tahu-tahu bongkar bangunan," ujar warga Tidung, Rasyid, di sela kunjungan masa reses Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI, Bestari Barus, di Pulau Tidung, Jumat malam (22/5).

Pria yang juga berprofesi sebagai nelayan itu mengingatkan, jika bupati tetap bersikap demikian, maka jumlah wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu tak akan mencapai target 1,5 juta orang.

"Kalau dibongkar, siapa yang bisa menampung wisatawan? Ini mohon dibahaslah,” pintanya, dikutip dari RMOL Jakarta.

Menyikapi itu, Bestari Barus meminta warga bisa memaklumi aksi bupati tersebut karena apa yang dilakukan masih berada di wilayah kewenangannya.

Tapi,  yakinlah, bila bupati atau perangkat Pemda melanggar ketentuan-ketentuan yang digariskan, baik secara UU atau aturan lainnya, jangan ragu-ragu. Apalagi pidana, laporkan ke Polsek," jelasnya.

Bila yang dilakukan Tri Joko masih sesuai peraturan, kata Bestari, maka dia tak bisa melarang. Kendati demikian, dia berjanji akan mengingatkan Bupati agar mengedepankan koordinasi dengan warga dan menghargai kearifan lokal.

"Saya yakin, membongkar ada peraturan. Tapi, membangun itu ada peraturan. Tapi, kalau memang kelakukan bupati enggak pantas, laporkan saja, bahwa  dia melanggar ini itu. Apalagi, menempatkan orang ini itu yang tidak sesuai tempatnya. Itu menyalahgunakan kewenangan," ujarnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA