Tak Sedikit Keluarga Indonesia yang Menelantarkan Anak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Sabtu, 16 Mei 2015, 21:50 WIB
Tak Sedikit Keluarga Indonesia yang Menelantarkan Anak
ilustrasi/net
rmol news logo . Kasus penelantaran dan kekerasan anak yang dilakukan Utomo Perbowo, seorang dosen sebuah perguruan tinggi sawsta di Cileungsi, harus menjadi alarm bagi semua pihak.

"Sebenarnya tidak sedikit keluarga Indonesia yang memiliki kondisi serupa. Padahal ini bisa berpengaruh besar pada corak generasi bangsa ini di masa depan," kata Jurubicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Iffah Ainur Rochmah, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Sabtu, 16/5).

Iffah mengingatkan, pendidikan keluarga dengan kekerasan menghasilkan generasi yang rendah kepercayaan diri, bersikap negatif, membangkang dan berpotensi mereproduksi kekerasan berikutnya. Sayangnya, negara saat ini belum bisa diharapkan mampu menyiapkan setiap orang tua memiliki pola asuh benar melalui pembekalan di jalur formal, seperti kurikulum pendidikan sekolah, maupun jalur non formal lewat penyuluhan, pendampingan, lembaga-lembaga nonformal dan media.

"Disfungsi keluarga mencapai level semakin buruk. Keluarga tidak lagi bisa menjadi tempat yang mengayomi, merawat dan memberi teladan bagi anggotanya, tapi malah menjadi horor dan contoh buruk bagi anak. Orang tua mengkonsumsi miras dan pecandu narkoba. Anak-anak jadi korban ketidakmampuan hadapi stress," ungkap Iffah.

Disfungsi keluarga ini, masih kata Iffah, semakin banyak terjadi seiring modernitas dan kehidupan berbasis demokrasi. Nilai hak asasi manusia (HAM) membuat keluarga individualis, tak mau mendengar nasihat lingkungan dan sebagainya.

"Negara juga sangat lemah memberantas hal-hal yang mempengaruhi lahirnya disfungsi keluarga. Misal, negara lemah dan membiarkan tontonan porno, kekerasan, juga produksi miras dan peredaran narkoba dan lain-lain," demikian Iffah. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA