Kini cuaca politik akan bertambah teduh usai utusan khusus Susilo Bambang Yudhoyono bertandang ke kediaman Megawati Soekarnoputeri di Jakarta semalam (8/5). Sejak 2004, hubungan Mega dan SBY memang kurang harmonis karena perbedaan pandangan yang berseberangan.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai pertemuan Ibas Yudhoyono, Syarif Hassan dan Agus Hermanto sebagai utusan khusus SBY dengan Mega bisa membuka sekat-sekat kaku yang selama ini membetengi Mega dengan SBY.
"SBY sangat memerlukan Mega dan PDIP karena tahu kekuatan politik riil dari PDIP sangat besar. Jika di 2019 Demokrat mampu menggandeng PDIP maka bisa jadi dua parpol ini menjadi penentu kemenangan pemilihan presiden mendatang," kata Ari Junaedi kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Sabtu, 9/5).
"Sebaliknya Mega juga harus berjiwa besar untuk memaafkan SBY demi kestabilan politik terutama di akar rumput," sambung pengajar mata kuliah Humas Politik di Program S1 UI ini.
Menurut Ari Junaedi yang juga pengajar di Program Pascasarjana UI dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini, jika benar nantinya Megawati hadir saat pembukaan Kongres Partai Demokrat di Surabaya pekan depan maka rekonsiliasi politik akan semakin terbuka lebar.
[ysa]
BERITA TERKAIT: