Buruh Pelabuhan Tanjung Mas Siap Mogok Besar-besaran Bila Peringatan Hari Ini Diabaikan Pemerintah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Senin, 04 Mei 2015, 13:09 WIB
Buruh Pelabuhan Tanjung Mas Siap Mogok Besar-besaran Bila Peringatan Hari Ini Diabaikan Pemerintah
ilustrasi/net
rmol news logo . Hari ini, buruh bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang akan menyampaikan warning kepada pemerintah, khususnya pada Menteri Perhubungan.

"Kita bukan mogok, tapi istirahat tidak bekerja selama satu jam sampai tiga jam," kata Wakil Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Maritim Seluruh Indonesia (FSPMI), Sutrisno, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Senin, 4/5).

Menurut Sutrisno, yang kini berada di Semarang, bila peringatan ini diabaikan pemerintah, maka tanggal 5 Mei besok, akan benar-benar melakukan mogok nasional besar-besaran. Mogok ini akan diikuti oleh seluruh anggota FSPMI di berbagai pelabuhan.

Sutrino menjelaskan, para pekerja maritim menuntut pemerintah berpihak kepada nasib mereka. Selama ini, berbagai kebijakan yang terkait masyarakat maritim tidak pernah dengan seksama memperhatikan aspirasi masyarakat maritim.

Dia juga meminta pemerintah untuk serius memperhatikan kesejahteraan masyarakat maritim, khususnya para tenaga kerja bongkar muat. Dia menuntut Peraturan Menteri Perhubungan 60/2014 dan Peraturan Menteri Perhubungan 53/2015 dicabut karena berpotensi menambah penderitaan para tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan yang ada di Indonesia.

Dua peraturan menteri perhubungan itu, ungkapnya, memungkinkan adanya organisasi berupa perseroan terbatas (PT) atau yayasan serta koperasi yang secara bersamaan dapat melaksanakan proses bongkar muat.

"Kami mendesak pemerintah agar mencabut peraturan itu," demikian Sutrisno. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA