Indonesia Siap Tingkatkan Daya Saing Teknologi Inovatif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 16 April 2015, 01:53 WIB
Indonesia Siap Tingkatkan Daya Saing Teknologi Inovatif
ilustrasi/net
rmol news logo . Posisi Indonesia di dunia internasional semakin menguat. Dalam laporan World Economic Forum tentang Indeks Kompetisi Global tahun 2014-2015, Indonesia berhasil naik empat peringkat menjadi urutan 34 dari 144 negara. Meskipun demikian, tingkat kompetisi Indonesia masih jauh di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

"Indonesia tak hanya harus memperbaiki infrastruktur agar dapat meningkatkan daya saing, namun mesti juga mengembangkan sumber daya manusia dengan pendidikan yang mumpuni agar dapat meningkatkan inovasi di dalam negeri misalnya dengan melakukan aktivitas transfer teknologi," kata Ketua Umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), Warsito P. Taruno, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 16/4).

Kini, lanjutnya, Indonesia ditunjuk menjadi contoh program transfer teknologi bagi negara-negara ASEAN yang tergabung dalam program PIT-ASEAN (Promoting Innovation and Technology-ASEAN), sebuah program kerjasama ASEAN dengan Pemerintah Jerman, bulan Maret lalu. MITI, sebagai representatif kantor transfer teknologi di Indonesia yang dijadikan contoh, melakukan kerjasama dengan Steinbeis Transfer Center dalam membuat skema transfer teknologi sesuai budaya lokal Indonesia.

Steinbeis Transfer Center adalah sebuah lembaga transfer teknologi di Jerman yang telah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun untuk membantu usaha kecil, menengah, hingga skala besar.

Setelah tahun lalu mengirim delegasi untuk belajar sistem transfer teknologi ke Jerman dengan bantuan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), MITI yang didukung oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Jerman, dan Sekretariat ASEAN, selama dua pekan (13-26 April 2015) akan mengadakan pelatihan ahli bagi tenaga-tenaga transfer teknologi Indonesia. Pelatihan ini dipimpin oleh Georg Villinger, perwakilan Steinbeis Transfer Center. Pelatihan dilaksanakan di MITI Headquarter Alam Sutera Tangerang dengan objek enam industri skala menengah. Industri tersebut terdiri dari industri yang menggunakan teknologi tinggi dan industri dengan teknologi tepat guna.

Indonesia, lanjutnya lagi, bisa bangga dengan pencapaian Global Competitiveness Index yang naik empat peringkat dari tahun lalu. Namun perlu disadari bahwa indeks tersebut dihitung pada skala makro.

"Kami harus memastikan banyak orang yang mendapatkan keuntungan dari pembangunan ekonomi. Tugas kami sebagai sebuah lembaga non-pemerintahan adalah untuk membantu pemerintah dalah mengembangkan kapasitas masyarakat," ungkapnya. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA