Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jika Indonesia Ingin Punya Daya Saing, Harga Energi harus Kompetitif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 14 April 2015, 21:32 WIB
Jika Indonesia Ingin Punya Daya Saing, Harga Energi harus Kompetitif
rmol news logo Harga gas untuk industri di Indonesia masih mahal, bertengger di angka USD 10,2 per million metric British thermal unit (MMBTU).  
 
Bandingkan dengan negara industri sekaliber Amerika Serikat yang harga gasnya justru turun dari USD 5 per MMBTU (Januari 2014) menjadi USD 2,94 per MMBTU (Desember 2014). Begitu juga dengan harga gas alam Asia yang mengacu pada impor LNG Jepang turun dari USD 15,5  per MMBTU.

Karena itu, rasionalisasi harga energi gas tersebut sangat mendesak.

"Jika kita ingin punya daya saing, maka harga energi harus lebih kompetitif," tegas Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menjadi menjadi pembicara pada seminar "Indonesia & Diversifikasi Energi" di Jakarta, Selasa (14/4).

Saleh Husin juga yakin, jika harga gas untuk industri diturunkan maka memberi multiefek yang luas karena menggerakkan industri, penciptaan lapangan kerja dan mendongkrak daya beli masyarakat.
 
Snggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran juga menyampaikan hal senada. Dia menegaskan penguatan daya saing industri harus menjadi salah satu prioritas nasional. Karena kepentingannya tidak hanya meliputi para pelaku bisnis namun juga jutaan tenaga kerja.
 
"Untuk itu, energi termasuk gas seharusnya menjadi bagian dari proses produksi dan tidak hanya sebagai komoditas," kata Tumiran yang juga akademisi Fakultas Teknik UGM. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA