Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemerintah Semakin Bertekad Pacu Industri di Luar Jawa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 24 Februari 2015, 22:53 WIB
Pemerintah Semakin Bertekad Pacu Industri di Luar Jawa
rmol news logo Ke depan pertumbuhan industri di luar Pulau Jawa harus lebih besar daripada pertumbuhan industri di Jawa agar terjadi percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri.

Apalagi, sumber daya industri yang melimpah di Sumatera dan Kalimantan semakin menguatkan tekad pemerintah dalam memacu industri di kawasan luar Pulau Jawa.

"Ini sekaligus mempercepat pemerataan dan penyebaran industri ke seluruh wilayah Indonesia," tegas Menteri Perindustrian Saleh Husin  saat membuka Rapat Koordinasi Kemenperin dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Wilayah I Tahun 2015 di auditorium PT Semen Padang Indonesia, Padang, Selasa (24/2).

Data Kemenperin juga menunjukkan sektor industri pengolahan non-migas di luar Pulau Jawa bertumbuh dari 24,63 persen di tahun 2008 menjadi 27,22 persen di tahun 2013. Di lihat dari distribusi wilayah, Sumatera dan Kalimantan menyumbang 23,90 persen pertumbuhan, dan Sumatera mendominasi dengan 20,63 persen sementara Kalimantan hanya 3,27 persen.

"Melihat komposisi ini dan melimpahnya sumber daya industri di Kalimantan, potensi pengembangan industri masih sangat besar," ucapnya.

Kemenperin menargetkan kontribusi wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa dapat terus dikembangkan. "Targetnya hingga mencapai 40 persen pada tahun 2035, dari 22,22 persen yang ada pada tahun 2013. Dan khusus wilayah Sumatera dan Kalimantan bisa tumbuh ke 34,07 persen di tahun 2035," papar Menteri Saleh Husin.

Khusus untuk Sumatera dan Kalimantan, lanjutnya, pihaknya akan memfasilitasi pembangunan 11 sentra IKM dan 7 kawasan industri prioritas.

Empat kawasan industri di Kalimantan ialah Ketapang dan Mandor-Landak di Kalimantan Barat, Batu Licin-Tanah Bumbu dan Jorong-Tanah Laut di Kalimantan Selatan. Sedangkan di Sumatera adalah Sei Mangkei-Simalungun dan Kuala Tanjung-Batubara di Sumatera Utara dan kawasan industri Tenggamus, Lampung.

Pemerataan industri juga merupakan salah satu strategi pembangunan industri tahun 2015-2019 untuk memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional. "Tiga strategi lainnya ialah penguatan struktur industri nasional, peningkatan nilai tambah di dalam negeri dan membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja," tegasnya.

Saat ini, pembangunan industri nasional telah bertumbuh secara signifikan. Industri pengolahan non-migas tahun 2014 tumbuh 5,34 persen--di atas pertumbuhan ekonomi nasional (PDB) yakni 5,06 persen. Sektor industri pengolahan non-migas juga menyumbang kontribusi terbesar dalam PDB nasional, dengan porsi 20,84 persen.

Usai membuka rapat koordinasi, Menteri Saleh Husin menyambangi PT Semen Padang. Menurut Menperin, produksi semen nasional memiliki peran sangat vital dalam pembangunan infrastruktur."Semen Padang adalah salah satu andalan produksi semen nasional dan turut menopang pemenuhan kebutuhan dalam negeri," demikian Saleh Husin. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA