"Lucu saja jika sikap-sikap Buya dikaitkan dengan hal-hal yang bertolakbelakang dengan merit system dan integritas. Orang itu harus baca rekam jejak Buya Syafii," tegas Direktur MAARIF Institute, Fajar Riza Ul Haq dalam keterangannya (Selasa, 10/2).
Tak hanya itu, dia juga menegaskan, pemberitaan yang menyebutkan Buya Syafii merekomendasikan Suhardi dan Komjen Saud Usman sebagai calon Kapolri adalah keliru besar.
"Jadi sangat tidak berdasar jika menyebut Buya bertindak di luar wewenangnya. Tentunya jika Presiden Jokowi berkonsultasi akan disampaikan yang terbaik agar jangan sampai salah pilih lagi," tegasnya.
Sebelumnya, pengacara Komjen Budi Gunawan, Razman Arif Nasution menuding Buya Syafii sudah berbicara di luar kewenangannya. Karena, kata Razman, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menilai Saud Usman dan Suhardi Alius layak masuk bursa calon Kapolri.
"Saya minta Pak Syafii Maarif ngomong ada enggak hubungan famili dengan Pak Suhardi Alius? Beliau diberi kewenangan untuk berbicara tentang negara ini untuk urusan Tim 9, menilai tentang Pak BG, bukan menilai Kinerja Kompolnas," ujar Razman.
"Saya bukan menyerang pribadi, tapi kenapa enggak sebut saja, atau mungkin dia kecewa dengan tidak masuknya Suhardi Alius (burda Kapolri)? Sebut saja supaya calon kapolri itu Suhardi Alius," tegas Razman.
Buya Syafii sendiri juga sudah menjawab tudingan Razman tersebut. Dengan bercanda dia mengatakan, punya hubungan dengan Suhardi. "Benar, sama-sama anak cucu Adam," katanya sambil tertawa.
[zul]
BERITA TERKAIT: