Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anak-anak Muda di Partai Politik Kenapa hanya Membebek?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 23 Desember 2014, 15:09 WIB
Anak-anak Muda di Partai Politik Kenapa hanya Membebek?
andar nubowo
rmol news logo Para politikus muda sangat disayangkan menerima begitu saja fakta menguatnya feodalisme di tubuh partai politik. Mestinya mereka yang selama ini dikenal sebagai aktivis-vokal itu mendobrak kebekuan politik tersebut.

"Menurut saya ini hal yang perlu kita dorong. Jangan sampai mereka diam. Karena kalau partai-partai politik tidak ada regenerasi pada tahun 2015, akan muncul gerontokrasi-feodalistik," tegas Direktur Indo Strategi, Andar Nubowo, kepada Kantor Berita Politik RMOL (Selasa, 23/12).

"Untuk apa ada Budiman Sudjatmiko (politikus PDIP) disana yang vokal kalau melawan feodalisme internal partai sendiri saja tidak mampu," sambungnya. (Baca: PDIP Feodalisme Akut, Wiranto Ingin Tetap Punya Mainan)

Begitu juga di PAN, menurutnya, mestinya jangan sampai menjadi partai feodal. Apalagi di partai tersebut ada sejumlah anak muda, seperti Viva Yoga Mauladi yang mestinya berani tampil menjadi ketua umum.

"PAN itu partai reformis malah. Aneh jika berubah jadi feodal begitu. Di PAN sebagian anak-anak muda yang aktif saat reformasi dulu. Ada Viva Yoga. Tapi, ya memble juga hadapi sistem partai yang feodal," ucapnya. (Baca: Ini Diduga Kepentingan SBY dan Hatta Ngotot Jadi Ketum Lagi)

Demikian pula Hanura yang memiliki banyak anak muda. Salah satunya, mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Izzul Muslimin. Izzul semestinya bisa melakukan banyak hal untuk perubahan di partai Hanura.

"Kalau Demokrat, anak muda yang progresif sekarang tidak ada," tegasnya.

Namun, sayang, katanya lagi, anak-anak muda yang diharapkan melakukan perubahan di partai politik malah ewuh pakewuh bahkan tidak berani berbuat apa-apa.

"Karena tidak segera melakukan regenerasi, partai politik akan dipimpin orang-orang tua yang feodal yang tidak bisa menangkap kembali zeitgeist, arah panah zaman atau mata zaman yang dalam konteks ini sudah sangat berubah," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA