Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bojonegoro Juara 1 Indonesia Green Region Award 2014

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 23 Desember 2014, 14:36 WIB
Bojonegoro Juara 1 Indonesia Green Region Award 2014
suyoto
rmol news logo Lewat serangkaian penjurian yang diselenggarakan Majalah SWA dan KBR 68, Bojonegoro keluar menjadi juara 1 IGRA (Indonesia Green Region Award) 2014 melampaui kabupaten-kabupaten lainnya.

IGRA merupakan penghargaan pertama yang diberikan perusahaan media untuk mendorong pemerintah daerah membuat kebijakan yang lebih prolingkungan hidup dan hutan. Penganugerahannya digelar kemarin di Hotel Century Park Jakarta.

"Terimakasih kepada semua pihak yang telah dan terus mendukung terwujudnya Bojonegoro kawasan yang nyaman untuk hidup, bermain, kerja, ibadah dan belajar," ujar Bupati Bojonegoro, Suyoto, dalam pesan singkat yang diterima Kantor Berita RMOL (Selasa, 23/12).  

Dia menilai, penghargaan tersebut sebagai apresiasi dari Lembaga non pemerintah agar pihaknya terus meningkatkan upaya melestarikan lingkungan.

"Karena sejatinya kerusakan lingkungan Bojonegoro menjadi beban nasional dan dunia. Makanya, memperbaikinya juga memperbaiki dunia. Terus berkomitmen, inisiatif, karya nyata dan  belajar bersama," ungkapnya.

Suyoto menjelaskan, sejak ratusan tahun lalu Bojonegoro menghadapi problem, terlalu banyak air di saat tertentu, terlalu sedikit dan bahkan tidak ada air di beberapa kawasan pada saat kemarau.  Ditambah sejak 15 tahun terakhir problem air dan udara  kotor semakin meningkat, seiring dengan aktifitas ekonomi.

Mengapa terlalu banyak? Karena curah hujan 14 kabupaten/kota lain dapat secara bersamaan lewat bengawan Solo masuk ke kawasan Bojonegoro. Apalagi bila hujan lebat (melebihi 130 mm/jam) terjadi di kawasan Bojonegoro.

"Inilah yang menyebabkan banjir genangan, dan banjir bandang di kawasan akibat konsentrasi aliran air, terutama sejak penebangan hutan illegal era reformasi awal," jelas politikus PAN yang akrab disapa Kang Yoto ini.

Banjir genangan kiriman, bandang, kekeringan, kualitas air dan udara yang menurun hanyalah gejala yg nampak akibat kerusakan lingkungan hidup. "Problem inilah yang menjadi konsen pembangunan lingkungan Bojonegoro," beber tokoh Muhammadiyah ini.

Makanya, berbagai upaya dilakukan dalam rangka mengurangi sumber kerusakan, memperbaiki kerusakan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan.

"Revisi tataruang, gerakan penanaman pohon, gerbang bersinar Bojonegoro, pembuatan biopori, embung, infrastruktur irigasi,  jalan paving, dan lain-lain di antara wujud implementasi tiga strategi perbaikan lingkungan hidup di Bojonegoro," tandas Bupati yang sudah sering mendapat penghargaan ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA