Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bukan Pelanggaran Kalau SBY Kembali jadi Ketum PD

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 19 Desember 2014, 09:30 WIB
Bukan Pelanggaran Kalau SBY Kembali jadi Ketum PD
sby
rmol news logo Susilo Bambang Yudhoyono tetap dibutuhkan sebagai tokoh pemersatu di Partai Demokrat.

Makanya, mantan Presiden itu diyakini akan bersedia kalau diminta kembali menjadi ketua umum partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Saya kira, kalau bisa diyakinkan bahwa beliau sangat diperlukan Partai Demokrat, beliau tentunya, mudah-mudahan mau menerima dan bersedia menjadi pengasuh utama partai kami," jelas mantan Sekjen DPP Partai Demokrat, Amir Syamsuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL pagi ini (Jumat, 19/12).

SBY menjadi Ketua Umum DPP Partai Demkrat pada Maret 2013 lalu untuk menggantikan Anas Urbaningrum yang terpaksa harus mundur karena tersangkut kasus korupsi proyek Hambalang.

Amir tidak menampik saat itu SBY bersedia menjadi ketua umum karena bersifat sementara. Namun dia menegaskan, tidak masalah kalau SBY kembali menjadi ketua umum.

"Boleh saja di saat seperti itu tepat (SBY) mengatakan itu. Tetapi kan perjalanan partai ini sebagai institusi politik tetap ada faktor-faktor, dinamika sedemikain rupa. Jadi itu (kalau SBY kembali menjadi ketum) bukan sebuah pelanggaran," tandas mantan Menkum HAM ini.

Sebagaimana diketahui, pada Sidang Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Maret 2013 lalu SBY menjadi ketum Demokrat. Namun, saat itu SBY memberikan empat syarat.

Salah satu syarat yang diajukan SBY, jabatan ketua umum benar-benar bersifat sementara, hanya untuk proses konsolidasi. Paling lama hanya untuk dua tahun. Kalau boleh lebih cepat, yaitu setelah Pemilu Presiden 2014 digelar Kongres. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA