Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KSAD: TNI Beli Alutsista yang Sudah Teruji dan Terbukti Berkualitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 18 Desember 2014, 17:30 WIB
KSAD: TNI Beli Alutsista yang Sudah Teruji dan Terbukti Berkualitas
rmol news logo Kualitas peluncur roket "Multiple Launch Rocket System" (MLRS) produksi pabrikan Avibras Brazil lebih baik ketimbang jenis MLRS buatan Roketsan Turki.

Alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdik Armed) TNI AD itu bisa menghancurkan sasaran yang dituju hingga cakupan 2 hektar.

"Saya yakin sangat yakin kemampuan Astros II MLRS pabrikan Brazil lebih bagus dari MLRS buatan Rokestan asal Turki," jelas KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Jakarta (Kamis, 18/12) terkait pengadaan MLRS asal pabrikan Avibras Brazil.

Keyakinan itu didasari atas hasil uji coba MLRS. Alutsista tersebut sudah diujicoba secara berkesinambungan. Prosedur ini menurutnya adalah keniscayaan.

"Setiap persenjataan yang dibeli Angkatan Darat adalah persenjataan yang sudah lebih dulu diuji di pertempuran atau sudah teruji di medan tempur," ungkapnya.

Jenderal Gatot juga menegaskan, yang dibutuhkan terkait Alutsista adalah spesifikasi tekhnis (Spektek). Kemampuan, akurasi, daya ledak menjadi ukuran yang utama. "Jadi bukan soal mahal atau tidaknya," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Kemenhan, Kolonel Djundan, menegaskan MLRS buatan Roketsan Turki belum teruji bahkan belum digunakan di negara lain.

Adapun informasi yang menyebutkan bahwa Roketsan sudah digunakan di beberapa negara lain, hal tersebut adalah tipe atau jenis lain, bukan yang ditawarkan ke Kemenhan, bahkan yang ditawarkan ke Kemenhan itu masih dalam proses research and development approval,” imbuhnya.

Djundan menegaskan tidak mungkin TNI menggunakan alutsista yang belum teruji dan belum terbukti kemampuannya di medan perang. Fungsi utama Alutsista menurutnya adalah memperkuat pertahanan. Hal ini tentunya dilakukan dengan persenjataan yang sudah teruji. "Kalau belum teruji, bagaimana bisa memperkuat pertahanan," jelasnya.

Disamping itu, Djundan memaparkan Indonesia adalah negara kepulauan. TNI dalam menjaga. Pertahanan tentu harus mobile. Tak mungkin berdiam di satu tempat. "Alutsista juga begitu. Akan mobile. Nah, kita butuh yang praktis dan mudah untuk dipindah-pindah seperti buatan Avibras itu," demikian Djundan. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA