Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Akhmad Gojali: Mukernas I PPP Sah, Kubu Romy jangan Asbun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 15 Desember 2014, 20:13 WIB
Akhmad Gojali: Mukernas I PPP Sah, Kubu Romy jangan Asbun
akhmad gozali harahap
rmol news logo Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I PPP yang digelar kubu Djan Faridz tidak membahas AD/ART. Mukernas pada 10-12 Desember 2014 kemarin tersebut hanya sosialisasi hasil penyelarasan AD/ART Muktamar VIII Jakarta yang digelar pada 30 Oktober-2 November 2014 lalu.

"Saya kebetulan Pimpinan Sidang pada Pleno Mukernas I. Yakni, pada sosialisasi tersebut, materinya disampaikan Waketum DPP PPP Ir. Hj. Fernita Darwis dan Waketum Drs Nu'man Abdul Hakiem M, Si," tegas Ketua DPP PPP Akhmad Gojali Harahap dalam pesan singkat kepada Kantor Berita Politik RMOL (Senin, 15/12).

Ketua DPP PPP Bidang Komunikasi dan Informasi ini menegaskan hal tersebut menanggapi pernyataan PPP kubu Romahurmuziy, Isa Muchsin yang mengatakan, pelaksana Mukernas I PPP di Hotel JW Luwansa, Kuningan tidak paham organisasi karena membahas AD/ART.

Akhmad Gojali menuding Isa Muchsin 'asbun' alias asal bunyi, seperti radio rusak yang tidak ada gunanya karena tidak tahu apa yang dilakukan PPP hasil Muktamar Jakarta sebenarnya.

Dia juga mengomentari komentar Amir Uskara, Ketua DPW PPP Sulsel; Musyaffa' Nur, Ketua DPW PPP Jatim; dan Fadly Nurjal, Ketua DPW Sumut. Ketua-ketua DPW kubu Romy tersebut mempersoalkan peserta sehingga Mukernas I itu mereka tuding ilegal.

"Perlu saya luruskan, peserta yang hadir 29 DPW se-Indonesia. Kalau mereka butuh, nanti saya perlihatkan absensi supaya mereka tahu dan tidak asbun. Jadi Mukernas I benar-benar quorum dan sah," tegas Akhmad Gojali.

Mantan Sekjen PB PMII ini menegaskan, tanpa kehadiran barisan pendukung Romahurmuziy, PPP kubu Djan Faridz akan jalan terus sesuai aturan.

"Jangan mereka berpikir, tanpa kehadiran mereka, kami tidak bisa gerak. PPP ini bukan milik nenek moyang mereka. Semua ada aturan. Kalau mereka enggak datang, ada pengganti sesuai AD/ART. Masih banyak kader-kader yang jauh lebih baik dari mereka. Mereka itu kader-kader 'busuk' yang tidak perlu hadir di Mukernas kami," ungkapnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA