kata-kata
musisi melahirkan
bunyi
pemerintah melahirkan
kebijakan
pasar bebas melahirkan
pengangguran
naikan harga BBM melahirkan
penderitaan
dan
korban jiwa
Bekasi, 30:11:14
*) Sajak pendek ini didedikasikan kepada Mohammad Arief, pemuda 17 tahun, yang secara heroik dan gagah berani bergabung dengan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makasar, menentang kebijakan salah kaprah pemerintahan Jokowi menaikan harga BBM di tengah menurunnya harga BBM dunia dan merosotnya daya beli mayoritas rakyat Indonesia.
Arief tewas setelah tumbang di jalan aspal depan kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 27 November 2014, dengan lubang menganga di kepala belakang sebelah kiri. Tak ada yang bertanggungjawab atas kematian pemuda yang bersama para mahasiswa berusaha membentengi rakyat dari kebijakan yang sesat.
Maka berbanggalah wahai Ibu Pertiwi, karena di tengah dekadensi moral di kalangan intelektual, para pemuka agama, pembesar negara, elite partai dan para saudagar, masih ada anak-anak muda seperti Arief, dan mahasiswa di sejumlah kampus di kota-kota kecil, dengan jaket almamater yang lusuh campur lumpur, yang masih perduli terhadap nasibmu, Ibu Pertiwi...!
BERITA TERKAIT: