Dukungan Merata, Aziz Tekankan Penguatan Ideologi Muhammadiyah

"Alhamdulillah dukungan semakin meluas. Kalau dalam bahasa kita itu elektabilitasnya semakin meningkat," ujar Aziz di arena Muktamar XVI, Padang, Sumatera Barat pagi ini (Sabtu, 22/11).

Namun, Aziz enggan membeberkan dukungan tersebut datang dari mana saja. Yang jelas, ungkapnya asal peserta yang mendukungnya merata dari seluruh Indonesia. "Saya tidak akan menyebut darimana saja. Nanti yang tidak disebutkan merasa tidak nyaman," katanya berdiplomasi.

Meski begitu dia tidak mau sesumbar akan menang. Aziz pun membacakan Alquran Ayat 159 dalam surat Ali Imran. Ujung ayat tersebut berbunyi, apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

"Saya menggunakan bahasa Alquran, yang bisa saya pahami. Kalau kita sudah berusaha, bermusyawarah, hasilnya bertawakkal kepada Allah," dalih Master Ilmu Komputer dari UGM ini.

Aziz menegaskan, perjuangan yang paling urgen Pemuda Muhammadiyah saat ini adalah penguatan ideologi Muhammadiyah dan revitalisasi gerakan kader. Hal itu selalu ia sampaikan setiap kali diundang debat kandidat.

"Harus semakin diperbanyak cendikiawan muda Muhammadiyah yang kuat secara intelektual, kuat secara ekonomi. Yang punya talenta di bidang dakwah, punya militansi di bidang kader, mungkin juga di bidang politik semua harus ditata," imbuh Dosen Tetap Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini.

Namun, dia mengingatkan, mainstream gerakan Pemuda Muhammadiyah adalah kader dan dakwah, serta keilmuan. "Politik itu tidak menjadi prioritas utama bagi saya. Kalau terlalu riuh di politik bisa menggerus gerakan yang jadi mainstream Muhammadiyah," tekan Aziz.

Dalam pemilihan nanti, dia mengimbau kepada semua peserta untuk menjunjung tinggi dan melaksanakan tagline Pemuda Muhammadiyah, fastabiqul khoirot atau berlomba-lomba dalam kebaikan.

"Berlomba-lomba menjadi yang terbaik dengan proses yang bermartabat, yang berkeadaban dan gunakanlah nurani yang paling dalam dan akal pikiran uang jenih untuk menentukan pilihan. Jangan sampai terbuai dengan bujuk rayu apapun. Saya percaya muktamirin akan menggunakan nurani dan akal pikiran yang jernih untuk memilih," pungkasnya.[zul]