Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemuda Muhammadiyah harus Hadir dalam Setiap Persoalan Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 21 November 2014, 19:24 WIB
Pemuda Muhammadiyah harus Hadir dalam Setiap Persoalan Bangsa
rmol news logo Tantangan Pemuda Muhammadiyah ke depan sangat kompleks. Karena itu, pengurus organisasi otonom Muhammadiyah itu pada periode berikutnya harus sigap menghadapi dan memberikan solusi.

Demikian disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah 2010-2014 DR. Saleh Partaonan Daulay saat menyampaikan pidato iftitah pada pembukaan Muktamar XVI Pemuda Muhammadiyah "Meneguhkan Dakwah dan Meninggikan Moral untuk Indonesia yang Berkemajuan" di GOR Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Jumat (21/11).

Tantangan pertama terjadinya krisis ideologi di kalangan umat Islam. Saat ini banyak umat yang salah dalam memaknai Islam Rahman Lilalamin. "Selain itu juga terjadi pendangkalan akidah umat Islam secara masif, misalnya lewat acara-acara televisi," ujar Saleh.

Tantangan berikutnya, merebaknya liberalisasi dalam berbagai sektor kehidupan. Mulai dari liberalisasi politik, ekonomi bahkan secara sosial. "Saat ini sikap hidup individualis berkembang, banyak orang yang memikirkan diri sendiri," ungkap Saleh.

Saleh juga menyoroti ketimpangan sosial lainnya. Dia mengungkapkan, dalam Sumpah Pemuda disebutkan tanah air satu tanah Indonesia. Faktanya saat ini, ada banyak orang Indonesia yang tidak memiliki tanah. "Tapi banyak orang punya ratusan bahkan ribuan hektar tanah. Luar biasa. Ini adalah ketimpangan sosial," tegasnya.

Terhadap semua tantangan tersebut, dia menegaskan, Muhammadiyah terutama Pemuda Muhammadiyah harus hadir. Apalagi, Muhammadiyah selama ini sudah menjalankan peran-peran kebangsaannya mulai dari sebelum kemerdekaan, masa kemerdekaan, peristiwa 1965 hingga era reformasi.

"Sekarang banyak orang yang termarjinalkan. Muhammadiyah harus hadir dan memberikan bantuan yang bisa kita beritakan. Mari kita sama-sama membangkitkan kejayaan Indonesia," tegas Ketua Komisi VIII DPR RI ini.

Saleh mengakui, masa jabatan pengurus PP Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2014 akan segera berakhir. Namun begitu, bukan berarti para pengurus saat ini akan berpangku tangan setelah tidak menjabat lagi.  Pasalnya, ada banyak tugas kebangsaan, keummatan dan kemuhammadiyahan lainnya yang menanti.

"Nilai-nilai yang sudah kita dapatkan selama ini di Muhammadiyah tidak boleh ditinggalkan. Sekali Muhammadiyah akan selamanya Muhammadiyah," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA