"Setelah menaikkan BBM dengan angka yang direkomendasikan Bank Dunia, sekarang Kepala SKK Migasnya orang Bank Dunia," jelas Koordinator Koalisi Anti Utang, Dani Setiawan, kepada
RMOL pagi ini (Kamis, 20/11).
Sebelumnya diberitakan, harga baru premium sebesar Rp 8.500 yang ditetapkan Jokowi sama persis dengan yang pernah disarankan Lead Economist World Bank, Jim Brumby saat sedang berada di Jakarta bulan Maret lalu.
Dia mengatakan Bank Dunia memiliki dua skenario harga baru BBM yang harus diambil oleh pemerintah Indonesia. Pertama, menaikkan harga BBM menjadi Rp 8.500 per liter; kedua menaikkan subsidi BBM sebesar 50%. Ketika ia menyampaikan hal ini, SBY masih jadi presiden.
Sementara itu kemarin, Jokowi telah mengangkat Amien Sunaryadi menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Saat ini Amien masih menduduki jabatan di Bank Dunia.
"Yang buat kajiannya Bank Dunia, yang ngutangin buat UU Migas juga Bank Dunia. Bank dunia bekerja untuk mendorong negara yang diutanginya agar membuka ekonominya bagi investor swasta/asing. Dan kenaikan BBM jelas pesanan perusahaan Migas asing. Jadi presidennya siapa-nya asing dong?" kata Dani mempertanyakan.
[zul]
BERITA TERKAIT: