Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wajar Jokowi Membentangkan Karpet Merah untuk Investor Asing

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Sabtu, 15 November 2014, 05:29 WIB
Wajar Jokowi Membentangkan Karpet Merah untuk Investor Asing
jokowi
rmol news logo Pada saat kampanye Pilpres 2014 kemarin, Joko Widodo pernah menegaskan keberpihakannya pada pengusaha dalam negeri sebagai wujud pelaksanaan semangat kemandirian dan menjalankan prinsip-prinsi trisakti.

Bahkan dalam debat capres/cawapres di Hotel Grand Melia, Jakarta, Jokowi dengan tegas mengatakan: "Pasar domestik jangan dimasuki dari luar, caranya seperti apa, hal-hal berkaitan dengan perizinan misalnya, daerah harus berikan kecepatan kalau itu investor lokal, domestik, tapi kalau yang dari luar, enggak apa-apa lah sedikit disulit-sulitin."

Menurut aktivis pergerakan, Iwan Sumule (Sabtu, 15/11), apa yang disampaikan Jokowi di atas hanya dalam rangka kampanye alias jualan. "Jadi siapa tahu misinya waktu itu adalah untuk mencari simpati rakyat atau dalam rangka menipu calon pemilih?" sindirnya.

Karena yang namanya masa kampanye, dia menegaskan, apa pun dianggap boleh-boleh saja termasuk membohongi para pemirsah dan rakyat jelatah.

Iwan Sumule mengungkapkan itu terkait banyaknya orang yang kaget ketika Presiden Jokowi memberikan kesempatan yang luas bagi investor asing masuk ke Indonesia saat presentasi di Forum KTT APEC di Beijing.

Menurutnya, kalau sekarang Jokowi membentangkan karpet merah untuk investor asing, adalah hal yang wajar.

"Karena aksi tipu-tipunya telah berhasil dan menang. Kalau sudah menang terserah Jokowi juga untuk menentukan bentuk kebijakan yang akan dijalankan.  Toh jurus bohongnya itu sudah lama di praktekkan sejak maju sebagai Cagub DKI Jakarta. Yang penting jangan selalu menyalahkan Jokowi, salahkan Anda sendiri yang sudah menentukan pilihan," tegasnya.

Sementara jargon berdirkasi dan Trisakti yang kerap disampaikan Jokowi, dia menduga, kemungkinan banyak yang salah mengerti.

"Siapa tahu yang dimaksud dengan berdikirari menurut Jokowi adalah bahaw pihak asing bebas menentukan agendanya di negeri ini. Atau kalau Trisakti maknanya mungkin adalah bahwa pihak asing hrus lebih berdaulat di bidang politik dan mandiri untuk menginjak-injak negeri ini," sindirnya lagi. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA