Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bajaj Orange Dihilangkan dari DKI Akhir 2016

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 23 Oktober 2014, 13:42 WIB
Bajaj Orange Dihilangkan dari DKI Akhir 2016
bajaj oranye/net
rmol news logo Hingga dua tahun ke depan, peredaran bajaj orange masih akan menjadi pemandangan sehari-hari warga ibukota. Artinya, hingga akhir 2016 polusi udara dan suara pun belum dapat dikendalikan sepenuhnya karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum bisa mengalihkan bajaj orange dengan bajaj berbahan bakar gas (BBG) atau bajaj biru.

Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Muhamad Akbar mengatakan, persoalan sulitnya mengganti bajaj orange dengan bajaj biru karena tingginya harga yang dikenakan oleh produsen tunggal. Ke depannya, Akbar berharap produsen atau distributor bajaj biru dapat bertambah. Sehingga seluruh pemilik bajaj orange dapat memilih produsen dan distributor bajaj BBG yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

"Kalau sekarang kan kalau mau beli bajaj BBG harus melalui operator atau koperasi, ini yang menyebabkan harga bajai menjadi mahal," ujarnya, Kamis (23/10).

Bila pemilik bajaj berhubungan langsung dengan distributor atau produsen, maka harga pasaran bajaj biru dapat ditekan. Karena selama ini harga bajaj tersebut dipasaran menembus angka Rp 70 juta per unitnya.

"Para pemilik bajaj oranye yang ingin meremajakan bajajnya dapat memilih merek bajaj yang diinginkan, sehingga tidak terbatas pada satu merek saja. Dengan makin banyaknya distributor baru, mau tidak mau harga akan bersaing," ungkapnya.

Saat harga bajaj biru sudah normal, Akbar berharap pemilik bajaj orange dapat menukarkan bajajnya dengan yang ramah lingkungan. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi pemilik bajaj orange memperbaharui bajaj orange yang saat ini jumlahnya mencapai 8 ribu unit di Jakarta. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA