Presiden Jokowi juga terlihat tidak akan menjadikan ekonomi makro sebagi satu-satunya indikator keberhasilan pembangunan.
Demikian disampaikan ekonom Hendri Saparini kepada redaksi beberapa saat lalu. Hendri khawatir ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk menjauhkan keinginan Jokowi itu dengan menyodorkan sejumlah nama yang anti ekonomi kerakyatan untuk duduk sebagai menteri.
“Dengan pidato tersebut Pak Jokowi dan Pak JK memilih pembantu yang sepaham dengan cita-cita kemandirian ekonomi Indonesia,†kata Hendri mengomentari kritik publik terhadap kehadiran mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung di Istana kemarin (Selasa, 21/10).
Pemangku kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK menurut Hendri sepatutnya adalah figur yang tidak sekadar mengagungkan pendekatan monetaris tanpa punya terobosan untuk menggerakkan ekonomi ril dalam merespon gelombang tekanan eksternal.
“Pak Jokowi dan Pak JK harus memilih menteri yang akan mengambil trek yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya,†demikian Hendri Saparini. [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: