GORR, Demi Peningkatan Perekonomian Rakyat Gorontalo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 14 Oktober 2014, 18:40 WIB
GORR, Demi Peningkatan Perekonomian Rakyat Gorontalo
rmol news logo Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, akan membangun jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR), yang menghubungkan Bandar Udara Djalaludin dan pelabuhan ferry Kota Gorontalo, sepanjang 45,316 km dengan total anggaran Rp 6,9 triliun.
 
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan, jalan GORR ini akan meningkatkan perekonomian di tiga wilayah yaitu Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo.  Menurutnya, ini adalah salah satu dari empat program unggulan Pemprov Gorontalo saat ini, yaitu pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan perekonomian rakyat.
 
"Pembangunan infrastruktur menjadi penting  mencapai empat tujuan program unggulan Pemprov. Jalan GORR ini akan mampu melancarkan distribusi produk pertanian, perikanan dan peternakan yang menjadi basis ekonomi Gorontalo. Insya Allah tahun ini akan kita akan mulai dan selesai pada 2017," kata Rusli.
 
Pembangunan GORR yang biayanya berasal dari sharing APBN dan APBD ini dikatakan politisi Partai Golkar ini, memiliki beberapa manfaat yaitu untuk melakukan aksebilitas jalan ke pusat-pusat kegiatan nasional, memiliki nilai strategis secara nasional, memperpendek jarak angkut sehingga akan berbiaya rendah.
 
Kemudian melancarkan angkutan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan meningkatkan ekonomi masyarakt di provinsi Gorontalo, khusunya di Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo. Tidak hanya itu, pembangunan GORR ini juga akan mempermudah akses lintas sulawesi dari Manado (Sulawesi Utara) ke Gorontalo.
 
Pembangunan ini juga didasarkan dari peningkatan pengguna lalu lintas pada jalan eksisting utama yaitu ruas jalan batas Kota Gorontalo dan batas kota Limboto, Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan data Bina Marga Provinsi Gorontalo, puncak total jumlah kendaraan per hari mencapai 28.73 buah, dan menunjukkan tingkat derajat kejenuhan (DS) sudah melewati batas yang diizinkan.
 
"Kami prediksi 10-20 tahun mendatang Gorontalo memerlukan jalan yang lebar karena pertumbuhan kendaraan sangat pesat. Saya menegaskan, meski jabatan hanya lima tahun, namun saya harus berpikir panjang untuk kehidupan rakyat Gorontalo ke depan. Rakyat harus sejahtera dan pemerintah harus menciptakan itu mulai dari sekarang sesuai, moto kami Nyata Karya Rusli Idris (NKRI)," paparnya.
 
Karena itu, Rusli berharap selain untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan mengurangi beban lalu lintas, pembangunan GORR ini juga memajukan potensi-potensi wisata dan investasi di Gorontalo. Sebab nantinya, GORR tidak hanya menghubungkan bandara Djalaludin dengan pelabuhan Gorontalo (Isimu-Talumolo), namun akan diteruskan hingga Batudaa Pantai, Bilato, hingga Pentadu Tilamuta.
 
Kehadiran GORR dipaparkan Rusli, akan sangat dibutukan masyarakat Gorontalo, karena khusus untuk wilayah Batudaa Pantai-Pentadu akan melancarkan akases pengelolaan sumber daya perikanan di kawasan teluk Tomini dan menunjang pengembangan pariwisata.
 
“Jadi memang memutar bukan hanya setengah lingkaran. Wisatawan yang akan wisata ke Teluk Tomini, Pulau Saronde dan tujuan wisata lainnya di Gorontalo nantinya akan terlayani akses jalan yang mudah dan cepat. Begitu juga potensi investasi di Gorontalo, akan semakin diminati para investor, sehingga perekonomian rakyat Gorontalo di kota dan desa, tumbuh bersama dan berkeadilan,” jelas mantan Bupati Gorontalo Utara ini.
 
Presiden Apresiasi Pembangunan GORR
 
Pembangunan GORR ini  mendapat apresiasi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini terungkap saat pertemuan Rusli bersama sejumlah gubernur dengan Presiden SBY di Cikeas, Bogor, pada Mei lalu. Dihadapan presiden, Rusli memaparkan bila GORR akan membuka akses pengelolaan sumber daya alam, pertanian termasuk pariwisata di Gorontalo.
 
Selain itu, Rusli Habibie juga menyampaikan progres pembangunan di Gorontalo saat ini, seperti pengembangan bandara Djalaludin, pembangunan irigasi randangan serta jalan dan jembatan, juga blok plan perkantoran pemerintah. “Pengembangan bandara untuk mempercepat realisasi embarkasi haji Gorontalo,” kata Rusli memaparkan program pembangunan infrastruktur Gorontalo.
 
Sementara itu, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa, pada Oktober 2014 ini, akan dimulai pembangunan fisik dengan panjang sekitar 1-2 km setelah sebagian pembebasan lahan rampung. “GORR ini sangat diperlukan sebagai akses penghubung Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Gorontalo-Paguyaman-Kwandang (Gopandang) yang sedang disiapkan,” kata Winarni.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA