Karena perbedaan waktu Idul Adha sama seperti penetapan Hari Raya Idul Fitri yang seringkali tidak sama.
"Hal ini disebabkan terdapat dua metode penetapan kalender hijriyah di Indonesia, yaitu berdasarkan ru’yatul hilal (melihat bulan secara langsung) dan hisab (perhitungan ilmiah)," ujar Ketua Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DSP PKS) KH Surahman Hidayat dalam siaran persnya, Jumat, (3/10).
Anggota DPR ini menekankan bahwa umat Islam di Indonesia bisa berlebaran sesuai keyakinan, baik itu dengan pertimbangan ilmiah maupun tabaiyah (mengikuti).
"Kalau kaitannya dengan PKS, ya sebagai partai politik Islam dengan ribuan kader seluruh Indonesia, harus menunjukkan sikap atau memberikan imbauan yang jelas kepada para kader. Dan sejak dahulu PKS selalu menekankan pada proyeksi persatuan wihdatul ummah (persatuan umat)," jelas Surahman.
[zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: