Dengan mengendarai mobil mewah dan disertai seorang supir dan ajudannya, Iqbal menemui salah satu tokoh spiritual yang cukup disegani dikampungnya.
"Mbah, hebat mana saya dengan pak Lurah?" tanya Iqbal.
"Ya jelas hebatan anggota Dewan, gajinya saja satu banding seribu," jawab si Mbah.
"Kalau dengan Bupati bagaimana Mbah?" tanya Iqbal seraya tersenyum bangga.
"Ya masih hebat anggota Dewan lah! Khan punya kewenangan menentukan anggaran!" jelas si Mbah.
"Kalau dengan Menteri bagimana Mbah? kejar Iqbal.
"Yaa....., masih hebatan anggota Dewan! Menteri takut dengan Dewan yang terhormat!" seru si Mbah seraya mengernyitkan alis mata.
"Betul...betul Mbah! Kalau dengan Presiden?" timpal Iqbal yang tersenyum gembira.
"Yaa....masih hebat Dewan, Presiden juga takut sama Dewan Perwakilan Rakyat," jelas si Mbah.
"Lha, kalau dengan Nabi, bagaimana Mbah? kejar Iqbal.
Mendapat pertanyaan tersebut si Mbah tercenung sejenak dan terdiam berfikir, lalu berkata,
"Yaa......masih hebat anggota Dewan!" jawab si Mbah dengan lirih.
"Kok bisa? Si Mbah ada-ada saja nih!" ujar Iqbal.
"Masalahnya, Nabi masih takut sama Tuhan! Nah...kalau anggota Dewan sudah nggak takut lagi sama Tuhan!!!" seru si Mbah.
[***]