Demikian disamsaikan Direktur Indonesian Sugar Research Institute (ISRI) Aris Toharisman saat dihubungi (Jumat, 19/9).
Aris menegaskan, Menteri Pertanian mendatang harus bisa mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan. Menurutnya, kalau dijabat dari kalangan partai khawatir tidak terlaksana karena ditengarai syarat kepentingan, terutama menyangkut impor.
"Tapi kalau profesional, dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menghasilkan produk sendiri. Sudut pandang kelompok profesional itu jangka panjang, bagaimana melakukan pemenuhan pangan secara swasembada," tegasnya.
Aris menilai, Institut Pertanian Bogor punya banyak kader yang bisa menempati pos tersebut. Atau dari kalangan pengusaha yang selama ini terbukti dekat dengan para petani. Misalnya, Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis, Kamajaya.
"Dia orang hebat, punya pandangan jauh ke depan. Selama saya bergaul dengan beliau, komitmennya cukup besar untuk mendorong petani lokal di Blora. Hanya barang kali untuk skala Indonesia (dia) perlu didukung tenaga ahli, dirjen yang cukup kuat yang bisa menerjemahkan visi dia," tandasnya.
Kamajaya yang juga bos pabrik gula ini memang paling dijagokan menjadi Menteri Pertanian versi Kabinet Indonesia Hebat yang beralamat di www.kabinetindonesiahebat.com. Pengusaha nyentrik yang memiliki prinsip “urip bebarengan†ini mengalahkan Ketua Harian HKTI Sutrisno Iwantono dan ekonom Iman Sugema.
[zul]
BERITA TERKAIT: