Senior Vice President Aksi Cepat Tanggap (ACT) N. Imam Akbari dalam rilisnya, (Rabu, 6/8) menjelaskan, bantuan yang bersifat emergency masih harus diberikan, mengingat dampak luar biasa serangan militer Zionis Israel, menimbulkan kerusakan fisik dan korban meninggal serta luka-luka yang lebih banyak dibanding serangan-serangan tentara Israel tahun-tahun sebelumnya.
Dia menambahkan, untuk membantu kelangkaan listrik warga Gaza, ACT saat ini sedang menyiapkan dan mendistribusikan tahap pertama 50 buah genset (pembangkit listrik) berkapasitas 5 KWH. Selain itu, kelangkaan air juga cukup memprihatinkan.
"ACT saat ini sedang menyiapkan 50 truk water tanki, dengan kapasitas per tanki 8-10 meterkubik, atau 8000 sampai 10.000 liter air bersih," jelasnya.
Donasi masyarakat untuk Palestina melalui ACT, tersalur dalam tiga fase: darurat, pemulihan sosial dan fisik.
“Emosi masyarakat membantu Palestina, harus bisa membuahkan dukungan jangka panjang. Hasil penggalangan donasi dalam masa-masa emosional seperti sekarang, harus bisa memberi maslahat jauh ke depan, tidak habis sesaat di fase darurat saja,†ungkap President ACT Ahyudin.
Sebelumnya, ACT menyalurkan 50 ton gandum, 5 ton daging sapi, dan 1000 baju anak-anak. Bantuan tahap pertama ini sebagai upaya ACT membantu warga Gaza menyambut Idul Fitri 1435 H yang baru lalu.
Selain itu, paket obat-obatan bagi keluarga serta bantuan kursi roda (wheel-chair) bagi pasien yang alami cacat permanen sehingga tidak bisa berjalan kecuali dengan menggunakan kursi roda. Dan yang tak kalah penting, ACT juga menyediakan bagi warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal karena hancur kena bom, rumah-rumah sewa.
[zul]
BERITA TERKAIT: