Lewat akun twitter @AdhieMassardi, inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih ini menulis: "LIPI yg dibiayai APBN jadi partisan. Dunia intelektual kita sudah direvolisi mentalnya. Jadi partisan begini. Brengseks...!!!"
Saat dihubungi
Rakyat Merdeka Online petang tadi, Sabtu, (28/6), Adhie mengaku gusar melihat LIPI yang dibiayai uang rakyat lewat APBN terlibat dalam politik praktis dan menjadi partisan untuk salah satu kandidat capres.
Yang membuat Jurubicara Presiden Gus Dur ini geram adalah ketika Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI) merilis hasil survei nasional terkait peta dukungan kepada calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilu presiden mendatang.
"Apa urgensinya LIPI terlibat dalam survei politik praktis semacam itu? Kalau
toh mau ikut-ikutan seperti lembaga-lembaga survei komersial, hasilnya seharusnya hanya untuk penelitian, bukan dikampanyekan. Ini sudah menyalahi etika dan moral intelektual. DPR bisa memanggil mereka untuk mempertanggungjawabkan keterlibatan LIPI dalam politik praktis," katanya.
"Di tengah kegalauan masyarakat dalam menentukan pilihan capres-cawapres seperti sekarang, seharusnya LIPI membedah kedua kubu secara keilmuan. Kedua kandidat dikupas baik dan buruknya. Sehingga rakyat memiliki pedoman memilih yang baik dan benar," ujar koordinator Gerakan Indonesia Bersih ini.
Kenapa baru sekarang bereaksi?
"Saya tidak mengikuti perkembangan berita survei dan pilpres karena sudah tidak proporsional lagi. Baru tadi petang saya nonton di
Metro TV yang mengulas hasil survei LIPI ini. Dan saya terkejut melihat LIPI sudah partisan begitu. Makanya langsung ngomel di twitter," pungkas Adhie.
[zul]
BERITA TERKAIT: