Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Puisi: Balai Sarbini

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/linda-djalil-5'>LINDA DJALIL</a>
OLEH: LINDA DJALIL
  • Selasa, 10 Juni 2014, 21:21 WIB
Puisi: <i>Balai Sarbini</i>
gedung bulat
dulu tempatku menari
tatkala masih bernama lain…
menjadi nenek sihir putri salju
meloncat sana sini
menggenggam apel merah beracun
lalu aktingku  semakin penuh gelora…
tepuk tangan riuh di akhir cerita…
ah… indahnya masa SMA.

  gedung bulat…
berubah busana
kian megah
sejuk  di tempat yang masih bulat
penuh pesona…
meliuk suara biola
denting piano melayang perkasa
indahnya  harpa petikan cinta…
musik penghalus budi nan mulia…
penonton pulang membawa senyum
sehabis menikmati tontonan penuh kasih…

  gedung bulat itu…
kemarin penuh was-was
para penonton berhati panas
pemanggungan tak juga sedap
lantaran urusan kursi diperebutkan
permainan kata meloncat ke segala arah…
dusta…
kebenaran…
janji palsu…
janji kebenaran
lirih bercampur tak tersentuh hati
sebab urusan nyinyir terungkap jelas
bagai pisau membelah batok kepala
berdarah-darah…
bagai tak ingat saat ia kuasa
tak secuilpun bergerak menyentuh  perkara

  penonton pun pulang tanpa senyum tulus
sebab yang tertawa karena dendam
semua merasa dirinya perkasa…
lagi-lagi karena merasa bertubuh dahsyat
bermulut madu  semburan puja memuja
untuk urusan cari muka
semakin gede kepala…
semakin penuh kobaran api menyala…
ambisi  berlari seluas-luasnya

  gedung bulat itu
tertulis namanya Balai Sarbini
akankah esok tiada musik mengalun lagi…
tiada ketenangan  jiwa dan saling kasih…
semua  hanyalah  tusukan kata-kata
penuh  hina nestapa
yang mengganti seluruh nada… [***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA