Karena itu, Mabes Polri semakin perlu menekankan Polsek, Polres, dan Polda agar segera memaksimalkan jajaran intelijen dan Babinkamtibmas sehingga bisa melakukan deteksi dini maupun antisipasi dini terhadap ancaman serta potensi konflik di tengah-tengah masyarakat.
Selain itu Polsek, Polres, dan Polda diwajibkan bersikap cepat dan tegas dalam mengatasi konflik yang terjadi menjelang Pilpres 2014.
Pandangan itu disampaikan Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S. Pane pagi ini (Jumat, 30/5).
Pasalnya, dalam amatan IPW, 40 hari menjelang Pilpres 2014, situasi dan kondisi di masyarakat kian terbelah di antara dua pasangan capres dan cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Eskalasi sosial politik menjelang Pilpres 2014 terlihat lebih panas ketimbang pilpres-pilpres sebelumnya.
"Hal ini disebabkan hanya ada dua pasangan calon. Sehingga 'perang terbukanya' lebih nyata dan tajam," ungkap Neta.
Dalam kondisi seperti ini Polri perlu membuat atau mengupdate peta situasi Kambtimas teraktual. Sehingga Polri bisa memetakan daerah-daerah potensial terhadap ancaman Kamtibmas maupun ancaman konflik sosial menjelang maupun sesudah Pilpres 2014.
Apalagi, potensi ancaman konflik sosial yang sudah terlihat belakangan ini terjadi di Ibukota Jakarta dan Jogjakarta. Di Jakarta, Posko Relawan Jokowi-JK di Setiabudi dan baliho bergambar Megawati di Duri Pulo dibakar orang tak dikenal, beberapa hari lalu.
Sementara di Jogja, aksi demo mahasiswa menentang pencalonan Prabowo-Hatta berlangsung ricuh dan Kamis (29 Mei) malam rumah pimpinan Relawan Jokowi-JK Jogjakarta Julius Felicianus diserang orang tak dikenal. Julius sendiri luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
"IPW sendiri melihat sejumlah daerah mulai menunjukkan suhu politiknya meninggi, yakni Aceh, Sumut, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar Jogja, Jateng, Jatim, Sulsel, Sulteng, NTB, Kalbar, dan Papua. Apa yang terjadi di Jakarta dan Jogja adalah bibit-bibit konflik dan gambaran bahwa Pilpres 2014 akan panas dengan konflik-konflik horizontal antarpendukung capres," demikian Neta.
[zul]
BERITA TERKAIT: