Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KONGRES PMII XVIII

PMII Kesal Mau Ditarik ke NU Lagi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 30 Mei 2014, 08:59 WIB
rmol news logo Sejumlah elit Nadhlatul Ulama meminta agar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menjadi badan otonom dari organisasi kemsayarakat Islam tersebut. Namun, PMII menyayangkan.

"Kami sangat menyayangkan sikap dan peryataan para pemimpin NU yang menghendaki PMII menjadi banom (badan otonom) NU namun tidak pernah ikut terlibat dan turun tangan dalam setiap kerja-kerja bersama PMII," jelas Ketua Umum PB PMII, Addin Jauharuddin, dalam siaran pers yang diterima pagi ini.

Dia menjelaskan, PMII dan NU merupakan organisasi yang sejajar dan saling memperkuat satu sama lain. Bukan saling melemahkan dan menjadikan PMII sebagai underbouw organisasi NU.

Addin Jauharuddin mengakui, sejak kelahiran pada 1960, PMII mengalami pasang surut dinamika perjalanan bangsa Indonesia. PMII dilahirkan dari rahim NU di masa NU menjadi partai politik. Pada 1972, PMII menyatakan independen dari NU karena berbagai pertimbangan.

"Salah satunya karena NU menjadi partai politik, sehingga menyebabkan PMII tidak leluasa dalam melakukan perjuangan sesuai dengan idealisme dan kreatifitas mahasiswa dan pemuda," ungkapnya.

Namun, sesungguhnya deklarasi independen tersebut bukan berarti independen dalam arti sepenuhnya. Karena pada awal 90’ an hal itu kembali ditegaskan oleh PMII, bahwa independensi PMII hanyalah secara organisatoris selebihnya PMII-NU merupakan satu kesatuan dalam pengamalan dan perjuangan menegakkan Islam yang ramah dan toleran, Islam rahmatan lil alamin dan berhaluan ahlu sunnah wal jamaah.

"Baik secara kultur, pendidikan, pandangan kebangsaan, kenegaraan dan sebagainya. Bahkan dalam proses kaderisasi, bisa dikatakan PMII selangkah lebih maju dari pada NU," beber dia.

Oleh karenanya, PMII bisa lebih terbuka dan adaptatif bahkan melakukan proses dialektika terhadap berbagai perkembangan budaya dan pemikiran yang ada.

Buktinya, tidak sedikit peran dan kontribusi PMII bagi bangsa dan Negara Indonesia. Proses perjalanannya dalam setengah abad lebih ini menjadikan PMII cukup dewasa dan eksis berperan secara positif sebagai organisasi mahasiswa dan pemuda yang cukup disegani di Indonesia.

"Oleh karenanya, kami sangat menyayangkan setiap adanya usaha dan langkah yang membawa PMII kepada kemunduran. Baik dari unsur internal maupun eksternal. Terlebih lagi jika ada intervensi politik yang dipaksakan dari kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan agenda politik mereka," tandasnya.

Hari ini (Jumat, 30/5) sampai Kamis (5/6) mendatang PMII akan menggelar Kongres XVIII. Kongres yang mengambil tema "Harmoni  Bernegara untuk Kejayaan Indonesia," akan dilangsungkan di Provinsi Jambi. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA